Tim Psikiater Terus Mendampingi Keluarga Korban AirAsia QZ8501

31

Lama menunggu kepastian nasib keluarganya, kondisi kejiwaan keluarga korban pesawat QZ8501 berpotensi menjadi labil dan terganggu. Karena itu kondisi kejiwaan keluarga korban dianggap perlu untuk terus dipantau.

Tim psikiater dari Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya sampai saat ini terus melakukan pendampingan terhadap keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 di posko identifikasi Polda Jawa Timur.

Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, dr Hendro Riyanto, sejauh ini kondisi kejiwaan para keluarga korban masih dalam tahap normal, dan belum mengalami fase gangguan kejiwaan. Namun, kondisi gangguan jiwa yang dialami keluarga korban masih potensial terjadi.

“Saat ini mungkin masih cemas menunggu kepastian. Tetapi ketika dihadapkan pada kenyataan yang tidak sesuai harapan, seperti jenazah keluarga yang tidak berhasil ditemukan, pertama kali adalah shock, dan jika tidak kuat maka tidak menutup kemungkinan kejiwaannya akan terganggu,” kata dr Hendro.

Penanganan dan pendekatan pada setiap keluarga korban, kata dia memang berbeda beda. “Sebab tingkat ketabahan keluarga juga berbeda-beda,” ucapnya.

Apalagi dalam situasi ini, ada keluarga yang kehilangan hanya satu anggota keluarga saja. Akan tetapi, ada juga yang kehilangan lebih dari satu anggota keluarga, bahkan ada yang kehilangan sampai tujuh anggota keluarga.

Hingga hari kedelapan pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, Badan SAR Nasional sudah menemukan 34 jenazah di Selat Karimata, perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Dari 34 jenazah yang sudah ditemukan, tim DVI baru memastikan sembilan identitas korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Sebanyak 21 jenazah masih dalam proses identifikasi oleh tim DVI di Posko Antemortem di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Sedangkan 4 jenazah lain baru saja tiba dari Pangkalan Bun, setelah baru ditemukan hari ini.

Sumber

Previous articleCerita Evakuasi AirAsia QZ8501 dari Relawannya Relawan
Next articleBadan Pesawat AirAsia Diduga Terbelah, Basarnas Prioritaskan Angkat Bagian Ekor