Direktur Program New York University School of Law Singapore Programme Alan Khee-Jin Tan menuturkan, sebelum menjalin kerja sama lebih luas dengan negara Asia lain seperti China dan Jepang, ASEAN Open Sky 2015 akan menjadi langkah dalam memperkuat sektor penerbangan dan perekonomian kawasan.
Menurutnya, akses kepada negara-negara anggota akan terbuka lebih luas dengan adanya liberalisasi sektor penerbangan di kawasan ASEAN. “Dengan Open Sky ini segala kendala bisa terangkat di kawasan ini, sehingga aliran dana atau investasi bisa lebih mengalir antara negara, meningkatkan perekonomian kawasan,” katanya usai forum Asean Business Club, seperti dilansir Bisnis.com.
Menurutnya, maskapai-maskapai nasional baik Lion Air, Garuda Indonesia, AirAsia Indonesia dan lainnya akan terdorong untuk bisa lebih berkompetisi dengan dibukanya rute penerbangan internasional antara setiap ibu kota.
“Kita butuh untuk memperkuat antara negara kawasan di Asean sebelum kita menggandeng kerja sama dengan Asia lainnya seperti China dan Jepang. Ini yang kadang luput dari pemangku kebijakan dan politisi, pesan ini yang hilang,” kata Profesor Hukum di National University of Singapore ini.
Kalangan pelaku usaha sebelumnya khawatiran dengan adanya Open Sky itu akan membuat pasar penerbangan domestik akan dikuasai asing. Ketakutannya ialah Indonesia akan menjadi sasaran bagi maskapai penerbangan negara lain.