Kereta layang atau skytrain akan mulai terkoneksi dengan Terminal 1, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pertengahan November 2017. Saat ini, kereta berbasis automated guideway transit itu telah melayani perpindahan penumpang bandara dari Terminal 3 menuju Terminal 2 maupun sebaliknya.
“Operasional kereta layang dari Terminal 3 ke 2 dan sebaliknya yang dimulai pada pertengahan September lalu hingga kini berjalan lancar. Melihat progres pembangunan shelter maupun jalur, maka operasional kereta layang untuk trase Terminal 1-2-3 dapat dilakukan mulai bulan depan,” jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, dalam siaran persnya, belum lama ini.
Operasional skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tentunya membawa peningkatan pelayanan yang positif. Hal ini diharapkan dapat terus terjaga ke depannya dan semakin membaik terutama dalam hal transportasi publik.
“Hadirnya kereta layang di setiap terminal membuat Bandara Internasional Soekarno-Hatta sejajar dengan bandara-bandara berkelas dunia. Operasional kereta layang dengan teknologi terkini dan satu-satunya di Indonesia ini merupakan bagian dari komitmen AP II dalam mewujudkan berbagai inovasi demi kemajuan bangsa serta pelayanan terhadap masyarakat,” tambahnya.
Perlu diketahui, total dual track kereta layang yang menghubungkan seluruh terminal ini mencapai 3.050 m atau sekitar 3 km. Skytrain nantinya akan mendukung perpindahan penumpang dari integrated building yang terkoneksi dengan stasiun kereta bandara.
Kereta bandara ini dijadwalkan mulai beroperasi pada November 2017 dengan operator PT Railink yang merupakan anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia dan PT Angkasa Pura II (Persero). Untuk rute kereta bandara ini yakni, Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper-Bandara Internasional Soekarno Hatta.
“Kereta layang dan Kereta Bandara merupakan upaya kami dalam meningkatkan pelayanan dalam hal kemudahan aksesibilitas, baik itu dari dan menuju bandara maupun antarterminal di bandara. Kami berharap ini dapat menjadi contoh bagi bandara-bandara lainnya,” paparnya.