Citilink Persiapkan Extra Penerbangan Menyambut Sail Sabang 2017

96

Maskapai Citilink Indonesia menyiapkan penerbangan ekstra dari dan menuju Aceh untuk mendukung gelaran Sail Sabang 2017 berskala internasional yang dimulai dari 28 November hingga 5 Desember 2017. Penerbangan ekstra tersebut yaitu rute Halim Perdanakusuma-Aceh dengan satu kali transit di Kualanamu, Medan.

Kegiatan Sail Sabang 2017 ini merupakan ajang yang sesuai bagi Citilink Indonesia untuk turut serta mendukung kemajuan pariwisata bahari Nusantara ke dunia, sesuai dengan program akselerasi sektor pariwisata telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.

“Dalam mendukung program akselerasi destinasi prioritas wisata di Indonesia, Citilink Indonesia menyiapkan penerbangan ekstra dari Jakarta ke Aceh untuk mengakomodir para peserta maupun wisatawan yang akan menghadiri acara berskala internasional tersebut,” ujar Vice President Corporate Communications Citilink Indonesa, Benny S Butarbutar.

Penerbangan ekstra ke Banda Aceh yang akan berlangsung sejak tanggal 28 November 2017 hingga 5 Desember 2017 merupakan salah satu upaya Citilink mendukung pemenuhan target 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2020.

Penerbangan ekstra menuju Aceh akan berangkat dari Jakarta pukul 12.25 dan transit di Kualanamu Medan pada 14.45, kemudian berangkat menuju Aceh pada pukul 15.25 dan tiba pada 16.35.

“Dengan penambahan penerbangan ini kita harapkan bisa mendatangkan lebih banyak peserta Sail Sabang 2017 ataupun wisatawan kesini sehingga dapat turut berkontribusi dalam memajukan pariwisata dan perekonomian lokal maupun nasional,” tambah Benny.

Presiden Joko Widodo sebelumnya juga menegaskan Sail Sabang merupakan momentum yang tepat untuk mempromosikan kekayaan dan keragaman bahari kepulauan Nusantara kepada masyarakat dunia.

Dengan mengangkat tema “Sabang Menuju Gerbang Destinasi Wisata Bahari Dunia” Sail Sabang adalah rangkaian dari Sail Indonesia seri ke-9 setelah diluncurkan pertama kali di Bunaken Manado tahun 2009. Sail Sabang 2017 memiliki makna yang sangat penting bagi percepatan pembangunan di Aceh sebagai titik nol kilometer di ujung barat NKRI.

Baca juga:  Benina, Bandara Internasional Yang Bangkit Lagi Setelah Pertempuran
Previous articlePahami Etika Ini Sebelum Merebahkan Kursi Pesawat
Next articleTrik Dapat Koper Lebih Dulu dari Bagasi Pesawat