5 Bandara Indonesia yang mampu daratkan pesawat raksasa

431

Merdeka.com – Bandara Internasional Ngurah Rai saat ini tengah melakukan pengembangan. Ini untuk memfasilitasi terus meningkatnya aktivitas bandara ini sebagai pintu masuk pulau Bali, salah satu lokasi tujuan wisata terkenal di Indonesia.

Bandara dengan fasilitas mumpuni mampu melayani penerbangan jenis apapun. Itu yang menjadi tujuan pengembangan Bandara Ngurah Rai ini agar semakin menggenjot sektor pariwisata Tanah Air.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bahkan merasa kagum dengan pengembangan Bandara Ngurah Rai karena akan mempunyai fasilitas untuk pesawat raksasa double deck atau kabin tingkat tipe A380.

“Ini bandara pertama di Indonesia yang mempunyai fasilitas lengkap untuk A380 double deck,” kata Dahlan.

Bandara Kualanamu di Medan saat ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendaratan pesawat tipe tersebut. Namun menurut Dahlan, fasilitas di Bali lebih memungkinkan karena dilengkapi garbarata (tempat turun penumpang langsung ke terminal) ganda.

Nantinya setelah Bandara Ngurah Rai, terminal III Bandara Soekarno Hatta juga akan dilengkapi dengan fasilitas yang sama.

Sebagai informasi, salah satu syarat pelayanan pesawat raksasa ialah panjang landasan pacu yang mencukupi sebagai media tinggal landas dan pendaratan sebuah pesawat. Pesawat raksasa seperti Boeing 747 atau Airbus A380 membutuhkan landasan pacu panjang ini.

Data dari perusahaan Boeing mengatakan panjang runway minimal yang bisa dilalui pesawat besar tersebut adalah sekitar 3090 meter. Sebetulnya ukuran B-747 dan A-380 tidak berbeda jauh, jadi landasan yang bisa dipakai oleh B-747 bisa juga dipakai oleh A-380.

Di Indonesia sendiri sudah terdapat bandara dengan panjang landasan pacu yang mampu menampung pesawat raksasa ini. Hanya dibutuhkan penambahan fasilitas maka bandara di Indonesia sudah bisa bersaing dengan bandara lain di dunia.

Berikut merdeka.com mencoba merangkum 5 bandara dengan landasan yang mampu memfasilitasi pesawat raksasa ini.

1. Bandara Hang Nadim, Batam

Bandara internasional Indonesia yang terletak di Batam ini mempunyai panjang landasan 4.025 meter. Panjang landasan ini bahkan mengalahkan bandara internasional negara lainnya seperti Changi di Singapura atau Narita di Jepang yang memiliki panjang landasan sepanjang 4.000 m.

Luas area parkir (apron) saat ini 110.541 meter persegi, dan rencananya akan ditambah menjadi 170.000 meter persegi. Kapasitas apron saat ini dapat menampung 7 buah Boeing B-747, 3 buah DC dan 3 buah Fokker 27.

Bandara ini terbukti cukup efektif dan awalnya dikembangkan sebagai alternatif untuk pendaratan darurat apabila terjadi penutupan bandara Changi, karena suatu bencana darurat atau peristiwa teror.

2. Bandara Soekarno Hatta, Tangerang

Bandara internasional Soekarno Hatta sebagai pintu masuk ibukota negara Indonesia ini mempunyai panjang landasan pacu yakni 3.660 meter. Bandara ini mulai beroprasi pada 1985 menggantikan Bandara Kemayoran dan Halim Perdanakusuma.

Bandara yang dirancang oleh arsitek Perancis Paul Andreu memiliki luas 18 km persegi. Bandara Soekarno Hatta memiliki dua landasan paralel yang dipisahkan oleh dua taxiway sepanjang 2.400 meter.

Bandara yang terletak di Kabupaten Tangerang, Banten ini sampai saat ini masih merupakan bandara terbesar di Indonesia. Dari sisi panjang landasan sebetulnya Bandara Soekarno Hatta telah mampu menampung pesawat raksasa namun faktor taxy way yang belum memfasilitasi.

Sebuah pesawat A380 sempat bisa melakukan pendaratan darurat di bandara ini.

3. Bandar Udara Frans Kaisiepo, Papua

Bandar udara yang terletak di Kecamatan Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor ini memiliki panjang landasan yakni 3.571 meter. Landasan pacu ini merupakan peninggalan penjajah Belanda.

Bandara yang dibangun pada masa perang dunia ke dua ini, pernah menjadi pusat penerbangan pada masa penjajahan dan pembebasan Irian Barat.

Bandara dengan kode BIK ini berada di 46 kaki di atas permukaan laut. Angkasa Pura I saat ini menjadi pihak pengelola bandara tersebut.

4. Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar

Bandara internasional di provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki panjang landasan pacu yakni 3.100 meter. Bandara ini mengalami proses perluasan dan pengembangan yang dimulai tahun 2004.

Saat ini, Bandara Sultan Hasanuddin melayani 225 rute penerbangan. Ada 18 maskapai yang melayani penerbangan domestik, dan 2 maskapai yang melayani rute internasional.

Bandara yang sempat dinobatkan menjadi salah satu bandara dari tiga bandara terbaik di Indonesia ini, dari data Dewan Bandara Internasional menempati urutan keempat sebagai bandara tersibuk. Pada 2011 tercatat Bandara Sultan Hasanuddin telah melayani penumpang sebanyak 7,4 juta orang.

Tingginya frekuensi penumpang di bandara ini membuat otoritas bandara memperluas bandara dari 51.000 m? menjadi sekitar 7 hektar.

5. Bandara Ngurah Rai, Bali

Bandara internasional yang terletak di sebelah selatan Bali ini memiliki panjang landasan pacu yakni 3.000 meter. Setelah pengembangan maka landasan pacu akan semakin bertambah panjang.

Sebagai tujuan wisata yang telah mendunia, tentu Bali sangat padat dan ramai oleh wisatawan hampir setiap harinya, sehingga bandara Ngurah Rai menjadi salah satu bandara tersibuk.

Bandara ini setidaknya telah melayani sekitar 27 maskapai penerbangan yang terdiri dari 10 maskapai penerbangan dengan jalur domestik dan 17 lainnya maskapai penerbangan dengan jalur internasional.

Berdasarkan data Dewan Bandara Internasional, Bandara Ngurah Rai pada 2011 tercatat telah melayani 12,7 juta penumpang. Angka ini meningkat terus di mana pada 2009 jumlah penumpang sekitar 9,6 juta orang dan 2010 sebanyak 11,1 juta orang.

Previous articleInilah Bandara Terbesar di Dunia
Next articleDUBAI AIRSHOW SETS GLOBAL ORDER RECORD
Tim Airport.id
Kami hadirkan beragam informasi dunia penerbangan dan pariwisata