Pernahkah airporters bertanya kenapa makanan dan minuman di bandara harganya berbeda dan cenderung lebih mahal? Hal ini disebabkan beberapa faktor dan inilah alasannya.
Melakukan perjalanan penerbangan sangat banyak mengeluarkan biaya yang cukup mahal, Jika dirinci maka Anda harus mengeluarkan uang untuk tiket, transportasi, penginapan, biaya bagasi dan lainnya. Termasuk biaya makan saat menunggu penerbangan di bandara.
Beberapa bandara memiliki aturan ketat soal membawa minuman, saat merasa haus, bisa membeli minuman di bandara atau membeli di pesawat. Karena beberapa bugdet airline menjual makanan dan minuman.
Sebagian orang memutuskan untuk berpikir ulang untuk membeli makanan dan minuman di bandara. Coba saja bandingkan, air mineral biasanya dijual dengan harga Rp 5.000 tapi jika kamu membelinya di bandara harganya akan melonjak menjadi Rp 15.000
Harga makanan dan minuman di bandara bisa melonjak tinggi karena biaya operasional. Diungkapkan bahwa semua produk yang dijual di bandara mengambil keuntungan lebih dari 300 persen dibandingkan jika dijual di tempat lain. Seorang operator toko di bandara menjelaskan jika biaya untuk mengoperasikan toko di bandara jauh lebih mahal dibanding toko retail biasa.
Produk yang dikirim ke bandara jauh lebih sedikit, mengalami proses sortir yang ketat, belum lagi jika dikirim dalam jam sibuk bandara. Hal ini didukung harga sewa gudang yang sangat mahal, parkir untuk bongkar barang yang sulit dan pemeriksaan keamanan para karyawan oleh pihak bandara.
Hal ini terdengar masuk akal. Namun nyatanya masih banyak pengguna transportasi udara yang mengeluhkan tingginya harga makanan dan minuman di bandara. Kenyataannya harga yang tinggi ini sudah berlaku sejak pertengahan tahun 80-an. Hingga kini semua orang seolah sepakat jika harga makanan dan minuman bandara sangat tinggi.
