Simak Pengaturan Lalu Lintas di Sekitar Stasiun KA Bandara Sudirman

54

Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Sudirman Baru (BNI City), Jakarta, segera dioperasikan. Untuk memberikan kenyamanan para pengguna lalu lintas dari dan menuju Stasiun KA Bandara Sudirman, Dishub Provinsi DKI Jakarta pun telah memberlakukan pengaturan lalu lintas kendaraan di Jalan Tanjung Karang dan bawah Jalan Jenderal Sudirman dari satu arah menjadi dua arah.

Untuk Jalan Tanjung Karang digunakan untuk pergerakan kendaraan Selatan menuju Utara. Sedangkan di bawah Jalan Jenderal Sudirman hanya untuk arah Timur menuju Barat. Untuk Jalan Talang Betutu menjadi satu arah dari Timur ke Barat dan Jalan Plaju, Jalan Sungai Gerong, Jalan Kotabumi, dan Jalan Martapura tetap dua arah.

Sementara kendaraan dari Jalan Jenderal Sudirman (pergerakan Selatan-Utara) yang akan menuju Jalan Tanjung Karang, Jalan Talang Betutu, Jalan Plaju, Jalan Sungai Gerong, Jalan Kotabumi dan Stasiun KA Bandara harus berputar di Bundaran HI untuk kemudian memasuki Jalan Blora-bawah Jalan Jend Sudirman-dan seterusnya.

BPTJ juga akan melakukan koordinasi bersama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk kesiapan pengadaan bus pengumpan menjadi angkutan tambahan di sejumlah stasiun yang padat penumpang pada lintas Tangerang-Duri seperti Stasiun Kalideres dan Stasiun Poris.

“Segera akan ada pengaturan lalu lintas dan pergerakan orang di sekitar Stasiun Sudirman dan Sudirman Baru (BNI City). Hal ini untuk membiasakan agar nanti saat beroperasinya kereta bandara, para penumpang sudah tahu kemana harus bergerak,” jelas Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono dalam keterangan tertulis kepada Antaranews.com di Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Menurut Bambang, pengaturan lalu lintas tersebut merupakan hasil pertemuan antara Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ), PT Railink, PT KAI, PT KA Commuter Indonesia (KCI), Dishub Provinsi DKI Jakarta, Korlantas, Bina Marga, Kecamatan Sudirman dan beberapa pihak lain terkait persiapan operasional KA Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga:  Menikmati Keindahan Alam Tepi Pantai Di Tanjung Lesung

Seperti diketahui, KA Bandara Soekarno-Hatta merupakan alternatif transportasi dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Menyediakan 10 rangkaian, kereta listrik ini dapat mengangkut 272 penumpang yang melewati rute Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Stasiun Duri, Stasiun Batuceper, dan Stasiun Bandara Soetta PP.

Awal pengoperasian untuk naik turun penumpang PT Railink baru melayani dari Stasiun Sudirman Baru dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta (PP) karena stasiun- stasiun yang lain sedang dalam proses pembangunan.

Direktur KCI MN Fadhila menuturkan nantinya bersamaan dengan beroperasinya KA Bandara relasi Stasiun Sudirman Baru (BNI City)-Bandara Soekarno Hatta maka pada lintas Tangerang – Duri (PP) akan terdapat penyesuaian jadwal KRL sesuai dengan pola operasi yang terdapat pada Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) tahun 2017 yang telah mengakomodir perjalanan KA Bandara.

Fadhil menambahkan penyesuaian jadwal ini dilakukan seiring dengan perubahan jumlah perjalanan KA Lintas Tangerang-Duri dari 90 perjalanan menjadi 80 perjalanan. Untuk jadwal keberangkatan kereta pertama dari Stasiun Tangerang menuju Duri adalah pukul 04.55 WIB, sedangkan kereta pertama dari Stasiun Duri menuju Tangerang pukul 05.45 WIB.

Sementara itu, untuk jadwal kereta terakhir dari Stasiun Tangerang menuju Duri pukul 22.30 WIB dan KA Terakhir dari Stasiun Duri menuju Tangerang pada pukul 23.45 WIB. PT KCI secara bertahap juga akan mengoperasikan rangkaian KRL yang lebih panjang yakni dengan formasi 10 dan 12 kereta di lintas Tangerang-Duri (PP) untuk memaksimalkan kapasitas angkut.

Sementara itu, Direktur Utama Railink Heru Kuswanto menambahkan terkait pengaturan flow kendaraan yang masuk ke Stasiun KA Bandara Sudirman Baru (BNI City), kendaraan masuk dari Terowongan Jalan Kendal menuju area Stasiun KA Bandara Sudirmanbaru.

Baca juga:  Pengembangan Bandara Silangit Dipastikan Selesai September Tahun Ini

“Ketika kendaraan masuk area Stasiun Sudirman Baru ada dua alternatif yang bisa dipilih oleh penumpang,” ujarnya.

Pilihan pertama, yaitu ketika masuk pintu utama, kendaraan lurus hingga di area penurunan penumpang (drop off) di Lantai Dasar (at grade) untuk menurunkan penumpang kemudian keluar dengan belok kanan menuju Jalan Martapura (tidak bisa belok kanan ke arah Jalan Talang Betutu).

Pilihan kedua, ketika kendaraan masuk pintu utama maka kendaraan serong kiri masuk ramp naik Lantai 1, menurunkan penumpang di Lobi Timur dan Lobi Barat di Lantai 1 dan kendaraan bisa parkir di halaman parkir Timur dan Barat, lalu keluar melalui ramp turun di sisi barat, manuver putar balik ke arah Timur, keluar menuju Jalan Martapura.

 

Previous articleIni Alasan Jogja Butuh Bandara Baru
Next article10 Bandara Termewah Dan Termegah Di Dunia