Larangan Laptop Dalam Kabin Jadi Bahan Pertimbangan Australia

52

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, pada Selasa (16/5), mengatakan negaranya sedang mempertimbangkan untuk mengikuti jejak Inggris dan Amerika Serikat (AS) yang melarang penumpang membawa perangkat elektronik, seperti laptop ke kabin pesawat. Pelarangan ini akan diterapkan pada beberapa penerbangan internasional tertentu.

Dikutip dari Dailymail, Pada bulan Maret lalu, Amerika Serikat dan Inggris melarang laptop dan perangkat elektronik lainnya ke dalam kabin untuk rute penerbangan dari beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Saat itu, Pemerintah Australia mengatakan mereka tidak bermaksud untuk menerapkan larangan serupa, namun PM Turnbull telah memberikan saran jika larangan ini masih dalam pertimbangan.

“Kami melakukan pengamatan dengan saksama. Kami juga mempertimbangkan semua informasi, saran yang kami terima secara internasional, dan bekerja sama dengan mitra kami,” ujar Turnbull.

“Jika sudah pasti, pengumuman akan disampaikan secara langsung oleh Menteri Perhubungan,” ucap Turnbull.

Pernyataan Turnbull ini muncul setelah dia mengetahui informasi terkait pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Gedung Putih.

Trump mengungkapkan informasi sangat rahasia kepada pejabat Rusia tentang ancaman teroris dari kelompok radikal ISIS. Hal tersebut terkait penggunaan laptop di pesawat terbang.

PM Turnbull tidak akan mengomentari laporan tersebut, tidak pula diketahui apakah informasi yang sama telah dibagikan dengan Australia. Namun ia mengatakan bahwa dirinya tetap memiliki “kepercayaan besar” dalam bersekutu dengan Amerika Serikat.

Baca juga:  Listrik 4 Bandara Internasional Indonesia akan Pakai Tenaga Surya
Previous articlePertamina Menambah Jumlah Avtur Untuk Penerbangan
Next articleHamparan Terasering Tegalalang Ceking Rice Terrace