Landasan Ketiga Soekarno-Hatta Butuh Rp 10 Triliun

183

PT Angkasa Pura II siap melanjutkan pembangunan landasan ketiga di Bandar Udara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten pada tahun ini. Perusahaan pengelola bandara di wilayah Indonesia bagian barat itu memperkirakan proyek tersebut membutuhkan dana investasi sekitar Rp 10 triliun.

Untuk memenuhi kebutuhan dana jumbo tersebut, manajemen Angkasa Pura II merancang dua rencana. Rencana pertama, perusahaan pelat merah itu mengajukan suntikan modal dari pemerintah berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 3 triliun.

Angkasa Pura II ingin memakai dana itu untuk membebaskan lahan bakal proyek seluas 800 hektare (ha). Perusahaan itu berencana membebaskan lahan secara bertahap. Target awal adalah membebaskan lahan 200 ha.

Rencananya, pembebasan seluruh lahan tuntas akhir tahun ini. “Lalu tahun depan kami akan mulai konstruksi dan tahun 2017 mestinya sudah bisa berfungsi,” ujar Budi Karya, Direktur Utama Angkasa Pura II, pekan lalu.

Rencana kedua, Angkasa Pura II akan memakai dana internal dan mencari pinjaman perbankan untuk mencukupi kebutuhan Rp 7 triliun. Dana ini untuk mendanai proses konstruksi proyek landasan ketiga di Bandara Soekarno-Hatta hingga rampung.

Perusahaan itu sepertinya akan lebih banyak mengandalkan pinjaman perbankan ketimbang kocek internal. Pasalnya, saat ini mereka hanya mengantongi duit di kas internal sekitar Rp 1,5 triliun – Rp 2 triliun saja.

Sekadar mengingatkan, setahun yang lalu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menunda pembangunan landasan ketiga Bandara Soekarno Hatta. Kala itu, pemerintah beralasan proyek berbiaya besar itu masih bisa ditangguhkan dengan membangun express taxi way, sebagai pengganti.

Sejak Agustus 2014, Angkasa Pura II sudah menambahkan dua landasan di bandara ini. Dus, kapasitas penerbangan yang semula 68 penerbangan per jam meningkat jadi 72 penerbangan per jam.

Patut dicatat, proyeksi dana jumbo Rp 10 triliun itu baru untuk kebutuhan satu proyek saja. Tahun ini Angkasa Pura II  juga menganggarkan dana belanja modal sekitar Rp 10 triliun. Dana tersebut untuk menyelesaikan pembangunan terminal III Soetta dan perbaikan sejumlah bandara yang mereka kelola di sejumlah daerah.

Budi mengatakan, dana itu akan digunakan untuk fungsi komersial tapi tidak mengesampingkan fungsi pelayanan publik. Rencana penggunaan dana belanja modal itu untuk mendukung strategi besar Angkasa Pura II memperoleh  pendapatan seimbang dari bisnis non areonautika, atau bisnis di luar usaha penerbangan, dan bisnis aeronautika di tahun mendatang.

Sumber

Previous articleKemenhub Berencana Perpanjang Runway Penerbangan
Next articleGaruda Persembahkan Penghargaan “Maskapai Bintang 5”