Antisipasi Erupsi Gunung Agung, AP I Berkoordinasi dengan Pengelola Bandara di Bali

61

Gunung Agung, Bali, tengah mengalami erupsi. Berbagai pihak pun telah bersiap untuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung seperti, PT Angkasa Pura I yang merupakan pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Rapat koordinasi mitigasi potensi dampak erupsi Gunung Agung pun telah digelar sejak 22 September 2017 ketika status ‘awas’ diberlakukan. Rapat koordinasi ini juga melibatkan para pemangku kepentingan terkait pada tingkat lokal di Bali.

“Jika potensi terjadinya erupsi Gunung Agung makin tinggi dan kondisi mendesak, Bandara I Gusti Ngurah Rai akan menyiapkan sejumlah langkah mitigasi dampak, seperti menyiapkan posko tanggap darurat bencana di bandara, menyiapkan fasilitas dan penunjang seperti layanan hotline contact center, help desk airlines untuk penumpang maskapai, media center untuk media massa, dan menyiapkan kendaraan bus atau roda empat untuk mengantar penumpang jika ingin mengganti rencana perjalanan via darat atau laut,” kata Corporate Secretary Angkasa Pura Airports Israwadi seperti dalam siaran pers di situs resmi milik PT Angkasa Pura I, belum lama ini.

Salah satu bentuk kesiapan yang dilakukan adalah prosedur operasional standar Airport Disaster Management Plan (AMDP) yang disosialisasikan kepada anggota Airport Emergency Committee (AEC) yang terdiri dari pemangku kepentingan terkait seperti TNI, Perum LPPNPI, Kepolisian Daerah setempat, maskapai, imigrasi, karantina, dan ground handling.

“Sosialisasi ini memberitahukan mengenai tugas dan tanggung jawab agar apabila terjadi bencana, semua pihak sudah paham hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak,” imbuh Israwadi.

Selanjutnya, jika teridentifikasi muncul volcanic ash atau abu vulkanik, maka Bandara I Gusti Ngurah Rai akan ditutup dan penerbangan akan dialihkan (divert) ke bandara sekitar, seperti Bandara Juanda Surabaya yang dapat menampung 12 slot penerbangan, Bandara Internasional Lombok yang dapat menampung 2 penerbangan, dan Bandara Adi Soemarmo Solo yang dapat menampung 30 slot penerbangan.

Baca juga:  Hari Raya Nyepi, Ratusan Penerbangan di Bali Tidak Beroperasi

Selain Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Internasional Lombok juga telah melakukan sosialiasi AMDP kepada anggota AEC Lombok pada Senin (25/9/2017) pagi, sebagai lanjutan dari kegiatan koordinasi penanggulangan bencana yang sebelumnya pada 19 September 2017. Namun kali ini dengan penambahan ditambah pengecekan fasilitas penunjang dan simulasi latihan kejadian.

Previous articlePitbull Kirim Pesawat Jet Untuk Bantu Pasien Kanker
Next articleDebu Vulkanik Yang Berbahaya Untuk Penerbangan