PESAWAT amphibi adalah pesawat terbang fixed wing yang dapat melakukan take off dan landing di daratan dan di air. Sejarahnya berawal dari kebutuhan Perang Dunia II di mana saat itu, terutama di Pasifik, sekutu membutuhkan pesawat search and rescue guna menolong para penerbangnya yang terapung di laut setelah pesawatnya jatuh ditembak pihak lawan.
Selain itu pesawat jenis tersebut dibutuhkan untuk angkutan logistik di daerah terpencil yang tidak mempunyai landasan udara. Pada kenyataannya pesawat jenis itu dapat pula digunakan sebagai pesawat intai angkatan laut, karena daya jangkaunya. Saat itu pesawat amphibi yang paling terkenal adalah PBY Catalina dan Grumman HU 16 Albatros.
Setelah PD II berakhir, pesawat terebut masih banyak digunakan sampai sekitar tahun 1960-an, baik di lingkungan sipil maupun militer. Beberapa di antaranya dengan perawatan prima dan modifikasinya masih banyak digunakan di Amerika Serikat, terutama sebagai armada pemadam kebakaran hutan.
Saat ini pesawat amphibi paling banyak digunakan di daerah Alaska sesuai kebutuhan transportasi daerah yang luas dan transportasi darat tidak dapat diandalkan. Sebagian lagi masih digunakan pemerintah berbagai negara sebagai alat search and rescue dan pemadam kebakaran.
Selain itu pesawat jenis ini banyak dipakai sebagai transportasi pariwisata, mengantar wisatawan ke daerah daerah yang hanya dapat dicapai dari air.
Pesawat amphibi secara umumnya dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah pesawat darat (land aircraft) seperti Cessna 172 sampai Caravan, DHC 6 Twin Otter dan lainnya yang landing gear-nya dimodifikasi dengan penambahan pinton dan dapat digunakan pada operasi take off – landing dari air.
Jenis lainnya adalah the real amphibious dengan desain awal untuk operasi di dua alam. Dengan badan pesawat yang menyerupai lambung kapal hingga dapat bermanuver di air tapi dengan landing gear yang dapat dikeluarkan guna pendaratan di darat.
The real amphibious yang paling terkenal adalah tipe CL415 buatan pabrik Bombardier dari Kanada. Menggunakan dua mesin berkekuatan tinggi PT 6, selain dapat take off-landing dari laut atau danau.