Muncul Tiga Opsi Perluasan Bandara Soekarno-Hatta

88

TEMPO.COTangerang – Pemerintah Kabupaten Tangerang menawarkan tiga opsi lokasi untuk memperluas Bandara Soekarno-Hatta. Opsi ini dianggap sebagai solusi dalam mempercepat perluasan Bandara Soekarno-Hatta yang hingga kini belum bisa dilakukan karena terkendala lahan.

“Kami tawarkan tiga opsi ini, tapi keputusan selanjutnya kami serahkan ke pemerintah pusat (Kementerian Perhubungan),” ujar Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnain, Rabu, 27 November 2013.

Pernyataan Zaki ini berkaitan dengan sikap Pemerintah Kabupaten Tangerang yang menolak perluasan lahan bandara seluas 1.000 hektare di Kecamatan Teluknaga dan Kosambi. Alasannya, ada potensi konflik sosial yang sangat besar dari rencana perluasahan lahan yang akan menggusur 2.000 kepala keluarga di lima desa tersebut. “Tentunya banyak sekali yang harus dikorbankan jika perluasan lahan bandara di dua kecamatan itu,” kata Zaki.

Kabupaten Tangerang mengusulkan tiga lokasi untuk pembangunan terminal baru dan landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta. Lokasi pertama di Kecamatan Teluk Naga berupa lahan seluas 400 hektare yang siap untuk dibebaskan. “Lokasi ini memang masih exiting dengan Bandara Soekarno-Hatta,” kata Zaki. Tapi, potensi konflik sosialnya relatif kecil karena tidak banyak permukiman pada lahan.

Lokasi kedua adalah lahan seluas 1.200 hektare di Kecamatan Pakuaji. Menurut Zaki, lahan tersebut merupakan lahan hijau untuk pertanian. “Secara tata ruang itu masuk lahan pertanian, dan konflik sosialnya juga sangat kecil,” katanya.

Terakhir, Kabupaten Tangerang menyiapkan lahan di pulau reklamasi yang saat ini sedang dalam proses pembuatan. Kabupaten Tangerang tengah menyiapkan pembangunan kawasan kota baru Pantura dengan mereklamasi 9.000 hektare laut yang diubah menjadi tujuh pulau. Saat ini, tiga pulau pertama sedang dalam tahap persiapan pengurukan laut. “Luas pulau mencapai 1.200 hektare dan untuk ini konflik sosial tidak ada,” katanya.

Baca juga:  Penerbangan ke Nepal Gratis Oleh Air Asia X

Risikonya, kata Zaki, bandara dikelola oleh swasta atau pengembang yang membangun pulau reklamasi tersebut. Untuk penawaran tiga opsi lokasi perluasan bandara itu, menurut Zaki, ia telah melakukan pembicaraan dengan PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta.

sumber: Tempo

Previous articleSejarah Sepinggan Airport
Next articleBandara Betoambari Baubau resmi bisa didarati pada malam hari
Tim Airport.id
Kami hadirkan beragam informasi dunia penerbangan dan pariwisata