Mengenang Peristiwa Woyla Garuda Indonesia

114

Garuda Indonesia Penerbangan 206, dengan pesawat DC-9 Woyla, berangkat dari pelabuhan udara sipil Talangbetutu, Palembang, dengan tujuan Bandara Polonia, Medan, mengalami insiden pembajakan pesawat, 28 Maret 1981. Peristiwa itu dikenal dengan sebutan peristiwa Woyla.

Kelompok pembajak tersebut diketahui berjumlah lima orang yang dipimpin Imran bin Muhammad Zein, dan mengidentifikasi diri sebagai anggota kelompok Islam ekstremis “Komando Jihad”. Mereka menuntut rekannya yang ditahan selepas peristiwa Cicendo di Bandung, Jawa Barat, supaya dibebaskan.

Selain itu, mereka meminta uang sejumlah US$ 1,5 juta, orang Israel dikeluarkan dari Indonesia, dan meminta agar Adam Malik dicopot sebagai wakil presiden.

Operasi pembebasan ini dilakukan oleh Grup-1 Para-Komando dibawah pimpinan Letnan Kolonel Infanteri Sintong Panjaitan yang kemudian beserta timnya dianugerahi Bintang Sakti.

Peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla ini menjadi peristiwa terorisme pertama yang menimpa Indonesia dan satu-satunya dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia.

Peristiwa sejarah lainnya yang terjadi pada 28 Maret:

1939
Perang saudara di Spanyol berakhir setelah Jenderal Francisco Franco menguasai Madrid. Franco berkuasa mutlak dan menghabisi sekitar 100 ribu orang yang
menjadi penentangnya semasa perang 1936-1939. Franco menjadi diktator hingga akhir hayatnya, 1975.

1930
Dua kota di Turki, Konstantinopel dan Angora, berganti nama menjadi Istanbul dan Ankara.

1994
Aliansi sayap kanan Italia yang dipimpin Silvio Berlusconi memenangi pemilu.

1920
Thomas Masaryk terpilih sebagai presiden pertama Cekoslovakia.

 

 

Sumber

Baca juga:  Malindo Air Merubah Nama Jadi Batik Malaysia
Previous articleAir Canada Tergelincir dan Keluar dari Landasan Pacu
Next articleJokowi Inginkan Tiongkok Buka Rute Penerbangan ke Indonesia