JAKARTA – Bandara Karawang sudah selesai mengalami studi awal. Hasilnya menunjukkan Bandara Karawang tidak akan dibangun di atas lahan persawahan. Pasalnya, Karawang merupakan daerah lumbung beras nomor satu terbesar di Indonesia, yang harus tetap dijaga kelestariannya.
“Yang jelas bandara itu nanti tidak merusak persawahan, caranya bukan di persawahan, hasil studi yang terpilih bukan didaerah persawahan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti, usai menghadiri acara Pelantikan Pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan di Kantornya, Jakarta, Jumat (3/1/2013).
Herry mengaku, hingga saat ini pembahasan hasil studi masih dilakukan di internal Kementerian Perhubungan. Dirinya juga menjelaskan bahwa dirinya terus melakukan koordinasi dengan Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum.
“Studi awalnya sudah selesai, kita terus koordinasi dengan tata ruang pekerjaan umum, selanjutnya akan dirapatkan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Herry mengungkapkan bahwa pergantian menteri kabinet pada pertengahan tahun ini, tidak akan mengubah niatan pemerintah yang akan membangun Bandara Karawang. Pasalnya, pembangunan bandara ini lantaran, Bandara Soekarno Hatta sudah melebihi kapasitas, baik penumpang maupun tambahan pesawat.
“Tida ada masalah walapun pergantian kabinet, karena kan termasuk program MP3EI. Jadi tidak akan berubah,” pungkasnya. (wdi)