Wakil Presiden bersama sejumlah pejabat jajaran Kabinet Kerja bakal menggelar rapat untuk membahas pengembangan bandara dan sektor migas yang dinilai penting bagi aktivitas perekonomian di Indonesia.
Informasi dari Sekretariat Wakil Presiden yang diterima di Jakarta, Rabu (25/3) pagi, menyatakan kedua rapat tersebut bakal digelar di Kantor Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Rapat untuk membahas bandara akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB, sedangkan rapat guna membahas migas bakal dijadwalkan pada pukul 14.00 WIB.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pengembangan infrastruktur bandara menjadi prioritas pada tahun anggaran 2015.
“Pengembangan bandara menjadi salah satu prioritas untuk meningkatkan layanan bidang perhubungan udara,” kata Jonan saat meninjau Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu, Sabtu (14/3).
Menhub mengatakan sejumlah bandara di Pulau Sumatera akan ditingkatkan kapasitasnya dengan kucuran dana dari APBN dan APBN Perubahan tahun anggaran 2015.
Terkait migas, pemerintah bertekad mengupayakan dapat memenuhi target produksi minyak sesuai APBN Perubahan 2015 yang ditetapkan sebesar 825.000 barel per hari.
Berdasarkan data SKK Migas, saat ini, produksi minyak hanya 762.000 barel per hari.
Selain itu, pihak pemerintah dan Komisi VII DPR RI juga telah menyepakati bahwa pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Minyak dan Gas Bumi bisa selesai pada tahun 2015.
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak program hilirisasi minyak bumi dan gas yang telah dicanangkan pemerintah dapat dituntaskan sepenuhnya untuk dapat meningkatkan kinerja sektor perminyakan di Tanah Air.
“Terkait program hilirisasi migas, pemerintah perlu menuntaskan persoalan yang sudah berlarut-larut menyita waktu hingga 15 tahun lamanya yang tidak terselesaikan,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah, Natsir Mansyur (11/3).
Menurut dia, masih ada program yang terkait dengan sektor tersebut yang masih banyak berjalan dengan lambat sehingga juga mesti dipercepat.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa program hilirisasi mineral sebagai industri hulu juga masih lambat perkembangannya.