Jalin Kerjasama, Maskapai Penerbangan Indonesia Diharapkan Dapat Terbang ke Swiss

220
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Wakil Presiden/Menteri Lingkungan Hidup, Transportasi, Energi, dan Komunikasi Konfederensi Swiss Doris Leuthard membahas peluang maskapai nasional terbang ke Swiss.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Wakil Presiden/Menteri Lingkungan Hidup, Transportasi, Energi, dan Komunikasi Konfederensi Swiss Doris Leuthard membahas peluang maskapai nasional terbang ke Swiss. Pembahasan tersebut dilakukan pada bilateral meeting antara Indonesia dan Swiss di Kantor Kementerian Perhubungan, akhir pekan lalu.

Dalam bilateral meeting ini, juga dilakukan penandatanganan the Renewed Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Swiss Federal Council relating to Scheduled Air Servicesoleh Menhub Jonan dan Wapres Leuthard. Pembaruan persetujuan tersebut untuk mengakomodasi kepentingan yang lebih luas Air Service Agreement (ASA) kedua negara.

Menhub Jonan menyatakan bahwa meskipun belum ada maskapai nasional yang menerbangi Swiss, perjanjian ini adalah sebagai jalan pembuka agar di masa mendatang maskapai nasional dapat terbang ke Swiss.

“Perjanjian ini dibuat agar mudah-mudahan nanti maskapai Indonesia dapat terbang ke Swiss. Maka dari itu, ini dibuat agar ada ruang untuk melakukan hal tersebut,” ujar Jonan.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Konfederasi Swiss telah menandatangani Persetujuan Lalu Lintas Udara pada 14 Juni 1978 dan mulai berlaku sejak 4 Juli 1980. Perjanjian tersebut memuat ketentuan rute jalur penerbangan dan kesepakatan untuk saling mematuhi peraturan penerbangan internasional termasuk dari segi keamanan.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Wakil Presiden/Menteri Lingkungan Hidup, Transportasi, Energi, dan Komunikasi Konfederensi Swiss Doris Leuthard juga mengunjungi kantor pusat maskapai Garuda Indonesia. Pada kunjugan tersebut, Doris berharap Garuda Indonesia segera membuka rute penerbangan ke negaranya.

“Pertemuan pada hari ini sungguh memberikan wawasan yang baru kepada kami mengenai bentuk sinergi yang sangat positif antara Garuda dan GMF – selaku anak usahanya. Melihat potensi yang dimiliki masing-masing perusahaan, kami meyakini bahwa sinergi antara Garuda dan GMF merupakan potensi dan kekuatan yang besar yang dimiliki Indonesia dalam menghadapi persaingan di dunia penerbangan global,” jelasnya.

Previous articleHari Ini, Terminal Baru Bandara Husein Dioperasikan
Next articleKNKT Selidiki Penyebab Tabrakan Pesawat Batik Air dan TransNusa