Ini Kata Menko Maritim dan Kabasarnas tentang Cara Angkat Pesawat dari Laut

89

Basarnas kini fokus mencari bagian besar bodi pesawat AirAsia QZ8501 yang tenggelam di Laut Jawa. Diperkirakan, di bodi pesawat yang besar itu terdapat banyak jasad penumpang. Namun, bagaimana cara mengangkat bodi pesawat besar dari dasar laut?

“Tadi kami sampaikan, sekiranya nanti tim menemukan bodi besar, langkah apa yang diambil. Selain menggunakan crane juga dengan balon,” kata Menko Maritim Indroyono Soesilo.

Hal itu dikatakan Indroyono dalam jumpa pers di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (7/1/2015). Tampak juga Menhub Ignasius Jonan yang mendampingi.

“Alatnya sudah di Batam,” imbuh Indroyono mengenai crane dan balon itu.

Kini di lokasi sekitar koordinat ekor pesawat AirAsia ditemukan, sudah ada 6 kapal dari tim SAR gabungan untuk menyisir lokasi dengan luasan 2 Nautical Mile persegi.

“Sudah diturunkan sensor AUV (Automatic Unmanned Vehicle) seperti kapal selam,” jelas dia.

Hal yang sama disampaikan Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo. Soelistyo mengatakan bodi pesawat yang besar bisa diangkat setahap demi setahap dengan balon apung.

“Misalnya diangkat dengan crane atau floating ballon setahap demi setahap. Untuk bisa angkat, floating ballon sedikit demi sedikit,” jelas dia dalam jumpa pers di Gedung Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat. Balon itu bisa mengangkat benda seberat 5 ton.

Dalam sejarah insiden pesawat udara, tercatat crane pernah mengangkat bodi pesawat US Airways yang mendarat darurat di Sungai Hudson, New York, AS yang mengalami insiden 15 Januari 2009 lalu seperti dalam gambar di bawah ini.

Sedangkan untuk pengangkatan dengan balon, seperti tampak dalam gambar dari perusahaan evakuasi bawah laut SeaFlex dari situsnya seaflex.co.uk ini.

Sumber

Baca juga:  Jenazah Korban Heli TNI AD Dimakamkan di Kalibata
Previous articleDi Tengah Cuaca Buruk, Penyelam Berhasil Angkat 2 Sampel Badan QZ8501
Next articleTips Atasi Pegal di Leher