Lalu lintas transportasi udara diperkirakan akan makin ramai tahun depan hingga 2015. Pasalnya, sejumlah bandara baru segera dioperasikan. Jelang akhir tahun ini saja akan ada 12 bandara yang beroperasi. Ditargetkan tahun depan bertambah tujuh bandara dan di tahun 2015 lima bandara.
Bambang Tjahjono, Direktur Bandar Udara Kementrian Perhubungan, mengungkapkan bahwa semua bandara ini adalah bandara yang benar-benar baru dan bukan perluasan dari bandara lama. Untuk membuat bandara kecil, anggaran yang dibutuhkan senilai Rp 250 miliar.
“Ini untuk membangun konektivitas terutama untuk kawasan Indonesia Timur,” kata Bambang seperti dikutip Republika.
Hadirnya bandara baru ini berguna untuk bandara pengumpan. Pemerintah merencanakan membuka penerbangan perintis di semua bandara baru. Bandara tersebut memiliki landasan yang panjangnya 1.500 meter dan cocok untuk pesawat seperti ATR 72 atau grand caravan.
Pembangunan bandara ini bukannya asal dikerjakan. Menurut Bambang, semua lokasi yang menjadi bandara saat ini sudah melewati riset dan cukup potensial untuk digarap pasarnya.
Terkait dengan lokasi bandara baru, berikut ini nama daerah yang mendapat kesempatan untuk mendapatkan bandara perintis menurut tahun pengoperasiannya:
2013 | 2014 |
Medan Baru | Enggano |
Muara Bungo Jambi | Muara Teweh Baru |
Pekonserai Lampung | Tebelian |
Bawean Jawa Timur | Tujo Una Una |
Bone Sulawesi Selatan | Miangas |
Sumarorong Mamasa Sulawesi Barat | Namniwei |
Waisai Raja Ampat | Moa |
Kamanap Serui | |
Wanghete Baru Papua | |
Kufar Seram Timur | |
Saumlaki Baru Maluku | |
Tual Baru Maluku | |
2015 | |
Morowali Sulawesi Tengah | |
Buntu Kunik Sulawesi Selatan | |
Segun Papua | |
Sinak Baru Kalimantan Selatan | |
Werur Papua |