Angkasa Pura II Perkenalkan Protokol Keamanan dan Kesehatan Bandara

46
Angkasa Pura II Perkenalkan Protokol Keamanan dan Kesehatan Bandara Sesuai Standar Global

Jakarta – PT Angkasa Pura II (Persero) bersama seluruh stakeholder penerbangan di tengah pandemi global COVID-19 ini memperkenalkan program Safe Travel Campaign untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat dalam bepergian dengan pesawat di periode adaptasi kebiasaan baru.

Program Safe Travel Campaign dijalankan di 19 bandara PT Angkasa Pura II, dan merujuk pada standar global salah satunya adalah protokol World Travel & Tourism Council (WTTC), yang merupakan lembaga global menaungi dunia usaha di sektor pariwisata (travel & tourism).

WTTC sendiri di dalam merilis protokol tersebut juga memasukkan prosedur yang sudah dibuat oleh Airport Council International (ACI).

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan protokol dijalankan dengan seluruh stakeholder di 19 bandara yang dikelola perseroan.

“Safe Travel Campaign ini kami harapkan dapat menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga sektor penerbangan nasional dapat kembali menjadi salah satu penggerak utama perekonomian dan pariwisata di periode adaptasi kebiasaan baru,” ujar Muhammad Awaluddin.

Muhammad Awaluddin menuturkan protokol Safe Travel Campaign PT Angkasa Pura II yang merujuk pada WTCC sekaligus ACI ini untuk memperkuat 3 pilar di tengah adaptasi kebiasaan baru, yaitu:

  1. Kesiapan Operasional dan Staf Bandara (Operational and Staff Preparedness)
  2. Memastikan terciptanya Passenger Experience yang Aman dari COVID-19 (Ensuring a Safe Experience)
  3. serta Membangun Kembali Kepercayaan dan Keyakinan (Rebuilding Trust and Confidence).

“Kuatnya tiga pilar tersebut dapat menciptakan bandara yang aman [Safe Airport], bandara yang sehat [Healthy Airport] dan bandara yang higienis [Hygiene Airport],” ujar Muhammad Awaluddin.

Perkuat Tiga Pilar

Director of Operation and Service PT Angkasa Pura II Muhammad Wasid menuturkan berbagai protokol sudah dijalankan untuk memperkuat tiga pilar tersebut.

Baca juga:  Pembangunan Bandara Fortaleza di Brasil Tertunda, Nasib Piala Dunia?

“Untuk memperkuat pilar Operational and Staff Preparedness misalnya kami menyesuaikan pola kerja, mewajibkan penggunaan APD seperti masker dan sarung tangan, kemudian melakukan pengecekan kesehatan melalui pengecekan suhu tubuh setiap hari hingga tes, serta memantau kesehatan personel setiap hari. Kami juga telah menetapkan protokol bagi tenant agar selalu mengedepankan kebersihan dan higienitas.”

“Sementara itu guna memperkuat pilar Ensuring a Safe Experience, PT Angkasa Pura II dan stakeholder memiliki program disinfeksi seluruh area bandara, melakukan skrining terkait aspek kesehatan menggunakan berbagai fasilitas seperti thermo gun, thermal scanner dan pemeriksaan dokumen kesehatan,” ujar Muhamad Wasid.

Lebih lanjut, Muhamad Wasid mengatakan guna memperkuat pilar Rebuilding Trust & Confidence, PT Angkasa Pura II secara konsisten menginformasikan dan mengkomunikasikan berbagai protokol yang ditetapkan di sektor penerbangan salah satunya dengan menyediakan situs covid19.angkasapura2.co.id, serta membuat signage yang jelas di bandara terkait dengan pelaksanaan protokol.

Muhamad Wasid menambahkan PT Angkasa Pura II juga mengedepankan digitalisasi dalam menghadapi tantangan COVID-19, seperti misalnya penerapan touchless di sejumlah fasilitas seperti lift, hand sanitizer di seluruh titik terminal, penggunaan full body scanner, pemeriksaan dokumen melalui aplikasi Travelation.

“Sejumlah disinfeksi seperti di Bandara Soekarno-Hatta juga dilakukan menggunakan alat UV Sterilizer seperti di travelator, lalu untuk mensterilkan bagasi penumpang di X-ray pada pos pemeriksaan keamanan dan saat pengambilan bagasi di baggage claim area,” jelas Muhammad Wasid.

Bandara-bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II saat ini adalah Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Silangit (Tapanuli Utara).

Lalu, Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Supadio (Pontianak), Banyuwangi, Radin Inten II (Lampung), Husein Sastranegara (Bandung), Depati Amir (Pangkalpinang), Sultan Thaha (Jambi), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Tjilik Riwut (Palangkaraya) dan Kertajati (Majalengka), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Sultan Iskandar Muda (Aceh) dan Minangkabau (Padang).

Baca juga:  Ini Dia Bandara 'Mengerikan' Milik Flores
Previous articlePoultry Indonesia, Majalah Pertama Dengan Ulasan Khusus Perunggasan
Next articleAngkasa Pura Airports Fasilitasi Layanan Rapid Test di Bandara
Tim Airport.id
Kami hadirkan beragam informasi dunia penerbangan dan pariwisata