AirNav Indonesia atau Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) sepakat untuk memodernisasikan sistem pengadaan barang dan jasa. Hal tersebut juga diimbangi dengan alat-alat canggih yang digunakan.
Untuk melakukan modernisasi ini, AirNav Indonesia pun menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).
“Keputusan menggandeng lantaran LKPP sebagai lembaga pemerintah yang bertugas untuk merumuskan serta mengembangkan kebijakan pengadaan barang dan jasa dilingkungan pemerintah,” kata Bambang Tjahjono selaku Direktur Utama Airnav Indonesia, baru-baru ini.
AirNav pun terus meningkatkan kualitas pelayanan lantaran perusahaan tersebut tergolong masih baru yakni menginjak usia tiga tahun. Bambang menjelaskan AirNav memiliki tugas untuk memiliki tugas untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Selain melakukan modernisasi peralatan navigasi, AirNav juga ingin memiliki sistem pengadaan yang modern.
“Tujuan kerjasama ini agar sistem pengadaan barang dan jasa di AirNav Indonesia menjadi modern, sederhana, cepat, namun tetap patuh pada aturan,” tambahnya.
Setelah penandatanganan kerjasama, LKPP akan membantu AirNav Indonesia untuk membantu menyusun kebijakan dan prosedur pengadaan barang dan jasa, pengembangan, serta pemanfaatan sistem pengadaan barang dan jasa. Setelah itu, LKPP juga akan menganalisa kebutuhan organisasi pengadaan barang dan jasa.
LKPP juga akan terlibat dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang pengadaan melalui pelatihan, sertifikasi, melakukan pendampingan dalam proses pengadan barang dan jasa. Perjanjian ini memiliki jangka waktu selama dua tahun.
Agus Prabowo selaku Kepala LKPP menyambut positif dengan adanya kerjasama dengan AirNav Indonesia. Bisnis AirNav, menurut Agus, adalah safety dan teknologi yang menjadi tantangan menarik bagi LKPP. Terlebih, coverage AirNav adalah seluruh wilayah Indonesia.
“Saat AirNav Indonesia memodernisasi sistem pengadaan, pasti ada tantangan dari pihak-pihak yang terganggu. Dalam perbincangan dengan Direktur Utama saya menemukan klik bahwa tantangan itu siap dihadapi oleh AirNav dalam upaya melakukan reformasi pengadaan,” sambung Agus.