Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan membela aksi penembakan jet tempur Suriah, Ahad, 23 Maret 2014. Ia mengatakan pesawat tersebut sudah diberi peringatan namun tidak diindahkan.
Angkatan Udara Turki menembak jatuh jet tempur Suriah karena dianggap melanggar wilayah udara Turki. “Pesawat tempur Suriah melakukan pelanggaran wilayah udara kami sehingga jet F-160s terpaksa menghantamnya. Kenapa? karena jika Anda melanggar wilayah kami, kami akan menghajar dengan keras,” kata Erdogan, Senin, 24 Maret 2014.
Insiden penembakan itu terjadi pada Ahad, 23 Maret 2014, menyebabkan mesin perang ini jatuh di wilayah Suriah, di Kota Kasab, dekat perbatasan Turki. Disebutkan jika mereka sudah empat kali memberikan peringatan namun pesawat Suriah tidak mengacuhkannya.
Erdogan mengatakan sangat bangga dengan militernya. “Saya mengucapkan selamat kepada Jenderal Kepala Staf, Angkatan Bersenjata, dan penghargaan kepada para pilot. Saya juga ucapkan selamat kepada Angkatan Udara.”
Aksi ini dikecam Suriah dengan mengatakan bahwa hal tersebut belum pernah terjadi dan tidak bisa diterima. Mereka menyebut tindakan Turki sangat arogan dan akan mendapat balasan.
Kedua negara, yang pernah menjadi sekutu itu, berbagi wilayah perbatasan hingga 800 kilometer. Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, melaporkan Kementerian Luar Negeri memprotes tindakan intervensi Turki terhadap wilayah kedaulatannya di Provinsi Latakia, yang telah menjadi saksi pertempuran hebat dalam beberapa hari ini.
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL