Si Anak Desa Pelopor Helikopter

297

Bicara soal helikopter, dunia memiliki Igor Sikorsky dan Mikhail L Mil. Mereka adalah perancang helikopter pertama di dunia. Tak mau kalah, Indonesia juga memiliki penggagas pesawat.

Jika Nurtanio Pringgoadisuryo merancang pesawat sayap tetap, maka Yum Soemarsono merintis sayap putar atau helikopter. Yum juga dikenal sebagai seorang tentara angkatan udara, penerbang dan ilmuwan.

Dalam Referensi Biografi Tokoh dan Public Figure, Yum sukses menggarap helikopter pada 1948 atau saat ia memasuki usia 32 tahun. Hal ini berarti selang sekitar sembilan tahun setelah helikopter pertama diterbangkan oleh Igor Sikorsky.

Tertarik dari Lapangan Terbang

Berasal dari Soko, Purworejo, Jawa Tengah, Letkol (pur) Yum Soemarsono bukanlah anak gedongan, melainkan anak desa yang mulai melirik pesawat terbang.

Informasi dari Biografi Yum Soemarsono Bapak Helikopter Indonesia,  saat itu ia sering melihat pesawat hiruk pikuk di Lapangan Terbang Tidar, Magelang.

Dalam biografinya, helikopter kar­yanya pada saat itu tidak memiliki bentuk seperti helikopter yan ada sekarang.

Kala itu informasi tentang perkembangan teknologi helikopter sangat sulit diperoleh. Mengutip dari selayaronline, dalam pembuatan pesawatnya, Yum hanya mempelajari lembaran stensilan karangan seorang ilmuwan Belanda, Ir Oyen pada 1940 tentang aerodinamika dan sebuah gambar dari majalah Popular Science  pada 1939.

Instruktur Amerika Terkagum-Kagum

Berkat prestasinya pada perakitan kedua, pada  1951 ia mendapatkan beasiswa dari Hiller untuk belajar me­nerbangkan helikopter di California, AS. Selain belajar menerbangkan helikopter, Yum juga mengambil kursus desain helikopter di Stanford University.

Di sini dia juga menunjukkan kepiawaian perhitungan desain rotor blade-nya, yang cuma berbeda satu inchi dari rotor blade rancangan Wayne Wiesner, kepala biro desain Pabrik Hiller.

Saat mengeluarkan helikopter ketiga, Leonard Parish, instruktur terbang pabrik Hiller Helicopter Amerika yang diberi tugas melatih putra-putra Indonesia menerbangkan helikopter, justru terkagum-kagum melihat helikopter rancangan Yum yang telah menggunakan rotor stabilizer (baling-baling ekor), padahal di Amerika sendiri rotor stabilizer masih dalam tahap uji coba. Parish bahkan menawarkan diri sebagai pilot uji coba.

Baca juga:  Seorang Pria Asal China Masak Nasi di Bandara

Sumber

Previous articleGaruda Indonesia Luncurkan “Garuda Indonesia New Digital Experience”
Next articleRoger Beteille, “Mr Airbus”