KUALA LUMPUR – Polisi saat ini sedang menyelidiki apakah makanan yang disajikan di dalam pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 yang hilang itu, diracun.
Mereka juga melacak setiap bagian dari kargo yang dimuat ke pesawat Boeing 777-200ER, termasuk di antaranya beberapa ton buah tropis manggis. Demikian seperti dilansir dari Sidney Morning Herald, Kamis (3/4/2014).
Pejabat tinggi Polisi Malaysia, Khalid Abu Bakar mengatakan saat ini katering makanan pesawat sedang diteliti dan dalam penyelidikan, di mana sejauh ini telah gagal untuk mengungkap setiap petunjuk yang signifikan atas hilangnya pesawat berpenumpang 239 orang tersebut.
Inspektur Jenderal Khalid menambahkan, setiap kemungkinan harus diselidiki untuk menyingkirkan adanya dugaan sabotase.
“Misalnya ketika kita tahu ada beban manggis di kapal, kami harus mencari tahu dari mana manggis berasal. Kami melacak siapa yang memetik buah-buahan, yang dikemas mereka dan dikirim mereka, lalu yang menempatkan manggis di pesawat,” jelasnya.
Inspektur Jenderal Khalid melanjutkan, para peneliti di China melacak siapa saja yang membeli buah dan untuk berapa banyak. “Bayangkan berapa banyak orang yang harus kita wawancarai dan hanya untuk manggis,” tambahnya.
Polisi telah menolak secara terbuka mempublikasikan manifest kargo pesawat tetapi diketahui untuk menyertakan konsinyasi baterai ion lithium yang sebelumnya telah disalahkan karena menyebabkan kebakaran pada pesawat. Malaysia Airlines mengklaim baterai yang dibawa oleh kargonya tidak berbahaya asalkan dikemas dengan standar internasional.
Sementara itu, Duta Besar China di Kuala Lumpur Huang Huikang membela penanganan Malaysia atas hilangnya pesawat, serta menyangkal tuduhan menutup-nutupi kasus hilangnya pesawat tersebut.
“Ada kelemahan dalam koordinasi antar departemen yang berbeda dan pernyataan yang diberi bertentangan. Ini perlu ditingkatkan, untuk pencarian di masa depan. Tapi dalam menghadapi bencana langka dan besar seperti itu, tidak ada yang bisa tampil sempurna,” tegas Huang.
Huang pun menuduh media Barat telah memanipulasi perihal hilangnya pesawat tersebut. “Mereka telah menerbitkan berita palsu, memicu konflik dan bahkan menyebarkan desas-desus. Ini bisa memancing hubungan baik antara Malaysia dan China. Kami sangat menentang hal ini,” tutur dia. (ade)