Berlibur sambil berinteraksi dengan gajah, bisa jadi pilihan melepas penat dari kesibukan sehari-hari. Elephant Safari Park yang berlokasi di Jalan Elephant Park Taro, Desa Taro, Tegallalang, Ubud, Gianyar menawarkan pengalaman tersebut.
Di sini, pengunjung dapat berinteraksi langsung, seperti menyentuh, memberi makan, hingga berkeliling area taman dengan menunggangi gajah. Termasuk pula pengunjung dapat selfie bersama gajah.
Terletak di Desa Taro yang masih alami, masih dikelilingi sawah dan juga hutan, serta udara yang sejuk, mengujungi tempat ini akan menyegarkan kembali badan dan pikiran.
Di sini, banyak aktivitas yang dapat dilakukan para pengunjung dengan gajah-gajah yang ada. Mulai pukul 08.00 – 18.00 Wita, Elephant Safari Park beroperasi setiap hari.
Para pengunjung dapat berinteraksi langsung, seperti menyentuh, memberi makan, hingga berkeliling area taman dengan menunggangi gajah. Para pengunjung pun dapat berfoto bersama para gajah-gajah ini.
Ada juga atraksi dari para gajah tersebut. “Talent show ini dilakukan sealamiah mungkin. Kami ingin menunjukkan bahwa gajah-gajah ini pintar dengan dilatih tanpa ada paksaan,” ujar Park Manager Elephant Safari Park, Ketut Sari. Dengan karakter masing-masing yang berbeda, setiap gajah ini memiliki talenta yang bisa ditunjukkan dengan proses pelatihan yang baik dan benar.
“Pertama kami arahkan, caranya dengan bahasa dan juga sentuhan, lalu gajah-gajah ini kita beri hadiah,” ujar Ketut.
Seperti bermain basket, sepakbola, angka, harmonika, hulahup, dan juga melukis. Selain itu ada juga spray water, di mana gajah akan menyemprotkan air menggunakan belalainya ke arah para pengunjung.
Di area Talent Discovery, pertunjukan atraksi dari para gajah ini berlangsung sekitar 15 menit, pada pukul 10.15 Wita, 12.00 Wita, 13.45 Wita, 15.45 Wita, dan terakhir 18.45 Wita untuk Night Safari.
Pada waktu pertunjukan ini, tak jarang sang instruktur gajah memanggil sukarelawan dari pengunjung untuk ikut beratraksi bersama para gajah.
Selain dapat menikmati berbagai aktivitas bersama gajah, Elephant Safari Park menyediakan beberapa fasilitas penunjang. Mulai dari restoran dan bar yang menghadap langsung ke area pemandian gajah, information centre, museum yang menampilkan informasi tentang gajah-gajah Sumatera, photo shop, gift shop, spa dan juga hotel.
Untuk tiket masuk, harga antara turis asing dengan domestik berbeda. Pun harga tiket masuk lengkap dengan naik gajah, berbeda lagi.
Elephant Safari Park juga memiliki paket, yaitu Elephant Safari Park Day Tours. Ada berbagai macam paket yang ditawarkan, seperti Safari Ride Tour (termasuk buffet lunch, elephant show, insurance, safari ride, dan semua fasilitas taman), Safari Park Tour (termasuk buffet lunch, elephant show, insurance, dan semua fasilitas taman).
Selain itu ada juga Bathe and Breakfast With The Elephant Tour (termasuk sarapan, memandikan gajah, elephant show, insurance, safari ride, dan semua fasilitas taman) dan Bathe and Breakfast With The Elephants + White Water Rafting Tour (termasuk sarapan, memandikan gajah, elephant show, safari ride, white water rafting, buffet lunch after rafting, insurance dan semua fasilitas taman).
Melatih Gajah dengan Kesabaran
BERAWAL dari kecintaan pada hewan, Nigel dan Yani, sang pemilik ingin memberikan kehidupan lebih baik pada gajah-gajah yang keberadaannya saat ini sudah langka. “Kita sendiri, kan, bahwa gajah saat ini sudah langka.
Kita juga tahu seperti apa mereka diperlakukan di Sumatera. Padahal gajah adalah hewan pintar dan penurut apalagi jika dilatih dengan baik,” ujar Park Manager Elephant Safari Park, Ketut Sari.
Total terdapat 31 ekor Gajah Sumatera yang ada di Elephant Safari Park, delapan ekor jantan dan sisanya betina. Gajah-gajah Sumatera yang ada tersebut didatangkan langsung dari Sumatera. Selain itu, ada empat ekor bayi gajah yang lahir di sini, tujuannya untuk mengembangbiakkan dan melestarikan gajah-gajah tersebut.
“Karena mereka sudah terlahir di sini, tidak perlu dijinakkan seperti yang berasal dari hutan, karena sudah terbiasa dengan lingkungan yang dibentuk. Cukup dengan kesabaran saja,” ujar Ketut Sari.
Selain itu, menurut Ketut Sari, Nigel dan Yani pun ingin memberikan peluang pekerjaan pada masyarakat Desa Taro dan sekitarnya. Dibuat seperti habitat asli dari gajah-gajah Sumatera, tujuannya untuk kenyamanan para gajah, 99 persen pohon-pohon besar di tempat ini ditanam langsung oleh sang pemilik.
Dengan udara sejuk khas Desa Taro, tempat ini memiliki kecocokan yang sedikit sama dengan habitat aslinya di hutan Sumatera.
“Ada satu pohon jambu, yang merupakan satu-satunya pohon asli yang ada dari awal,” ujar Ketut Sari.
Sengaja tidak ditebang, tujuannya untuk mengingatkan bahwa pohon jambu itulah satu-satunya yang asli di sini. Selain itu, sama dengan manusia, gajah – gajah di sini mendapat perawatan setiap harinya.
Mulai dari mandi dua kali sehari, makan, hingga pemberian vitamin. Untuk makan, setiap harinya, per satu ekor gajah dewasa dapat menghabiskan 250 Kg rumput berupa rumput gajah dan pelepah kelapa sebagai yang utama. Sebanyak 250 Kg makanan gajah ini dibagi untuk makan pagi, siang, dan malam.
Setiap gajah ini pun dijaga pola makannya, agar tidak kegemukan dan tetap sehat. Jika gajah – gajah ini sakit, Elephant Safari Park pun memiliki dokter hewan yang stand by untuk menangani para gajah tersebut.
Sama seperti manusia, setiap gajah pun memiliki hari libur. “Karena kami tidak mau memaksa dan eksploitasi gajah-gajah ini,” ujar Ketut Sari.
Setiap gajah memiliki karakteristik dan emosi yang bisa berubah-berubah. Seperti senang, sedih, dan juga bila sedang sakit. Tak terlihat dari raut wajah, apa yang sedang dialami gajah, menurut Ketut Sari dapat dilihat dari tingkah lakunya.
“Misalnya kalau mereka sakit, mereka tidak mau makan, tidak ada kotoran dan dilihat dari bentuk perutnya,” ujar Ketut Sari