Maret hingga April termasuk bulan sepi atau low season untuk industri penerbangan. Berbagai hal dilakukan maskapai penerbangan untuk menanggulangi low season. Citilink Indonesia misalnya.
Bila beberapa maskapai terpaksa mengurangi frekuensi penerbangan untuk beberapa rute, maka Citilink mengambil langkah lain. Anak group Garuda Indonesia ini memilih langkah menggabungkan beberapa penerbangan menjadi satu penerbangan.
“Bila permintaan rendah, kami lakukan switching, jadi bukan dikurangi,” jelas Direktur Komersial Citilink Indonesia Hans Nugroho, belum lama ini.
Meski musim sepi tengah berlangsung, Citilink Indonesia mengklaim bahwa pembukuan tingkat isian kursi masih baik antara 77-78 persen.