Kereta Bandara Kulonprogo Siap Digarap Railink

56
BI/hal Cap foto Eds 110811 wd File:4garuda JATIM 1 BISNIS/WAHYU DARMAWAN Pesawat Garuda Indonesia bersiap mendarat di Bandara Juanda Surabaya, belum lama ini. PT Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan rute Surabaya-Denpasar dari empat menjadi lima kali per hari guna mengantisipasi kenaikan jumlah pemudik Lebaran. Penambahan frekuensi penerbangan dilakukan pada 27 Agustus dan 28 Agustus 2011 atau bertepatan dengan puncak arus mudik.

Setelah sukses dengan Kereta Bandara Kuala Namu dan memulai proyek Kereta Bandara Soekarno-Hatta, PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah bersiap dengan proyek Kereta Bandara Kulonprogo.

Direktur Utama PT Railink Indonesia, Heru Kuswanto, menyatakan ketertarikan perusahaan untuk mengelola KA Bandara Kulonprogo ini yang nantinya akan mengunakan double track eksisting.

“Model bandaranya seperti Ngurah Rai dipinggir pantai. Pola sekarang seperti itu, Kualanamu pinggir pantai juga. Saya enggak ngerti alasan teknisnya, mungkin lebih aman, seperti itu juga Kulonprogo. Yang pasti kita tertarik,” ujarnya.

Dia mengambarkan, Kereta Bandara Kulonprogo ini akan mengambil jalur rel kereta eksisting yang tersambung dari Cilacap, Jawa Tengah, hingga ke Solo yang berada di bagian timur.

Menurut Heru, Railink akan menyasar pasar Solo, Jogja dan Purwokerto dan Cilacap.

“Seperti kebijakan Pak Jonan setiap bandara baru dan pelabuhan harus ada akses kereta api. Saya pikir ini bagus,” katanya, Senin (20/4).

Head Corporate Communication AP I Handy Heryudhitiawan mengatakan proyek KA Bandara Kulonprogo harus diperdalam lagi karena harus sesuai dengan desain dari proyek bandara tersebut.

“Desain harus dimatangkan. Kami mencari apa yang dibutuhkan Railink dan apa yang dibutuhkan AP I,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (21/4).

Berdasarkan data Bisnis, pembangunan Bandara Kulonprogo masih dalam tahap pembebasan lahan dan telah disiapkan dana Rp900 miliar untuk itu.

Proyek ini ditarget mulai pemasangan tiang pancang atau groundbreaking pada Mei 2015.

Konstruksi Bandara Kulonprogo diperkirakan memakan waktu 3 tahun. AP 1 memerkirakan dana investasi yang dibutuhkan mencapai Rp7,5 triliun dan dapat terus bertambah seiring dengan pengembangan konsep airport city.

Menanggapi proyek ini, Handy mengatakan pihaknya saat ini baru mendapatkan izin pengunaan lokasi (IPL).

Baca juga:  Jerman Disarankan Kembangkan Teknologi Kendali Pesawat Jarak Jauh

Namun dia menjelaskan mengenai groundbreaking Bandara Kulonprogo akan tetap dilakukan sambil menunggu izin pembangunan fisik.

“Terkait dengan pengerjaan proyek AP I siap dan serius membangun Bandara Kulonprogo,” tegasnya.

Kapasitas Bandara Kulonprogo didesain dapat menampung 50 juta penumpang setiap tahun.

Bandara Adi Sutjipto saat ini melayani 3,5 juta penumpang per tahun, padahal kapasitas hanya mencapai 1,5 juta penumpang.

 

 

 

Sumber

Previous articleBatik Air Rilis Kartu Member Untuk Pelanggan Setia
Next articleAirbus Lanjutkan Ujicoba Meski A400 M Jatuh