Rendahnya Suhu di Ruang Roda Pesawat

70

Penyusup di ruang roda pesawat terbang secara mengejutkan bisa bertahan hidup. Kasus teranyar adalah Mario Stevan Ambarita yang menyusup ke pesawat Garuda Indonesia. Mengapa Mario bisa selamat?

Pengamat penerbangan Gerry Sujatman mengatakan, suhu di dalam ruang roda pesawat terbang sangat rendah, bisa mencapai minus 40 derajat Celsius. Namun, justru faktor inilah yang bisa membuat para penyusup bisa bertahan hidup selama penerbangan.

“Temperatur dingin itu membuat badan tidak terlalu butuh oksigen banyak. Istilahnya, manusia itu ‘dibekukan’ di dalam sana, makanya bisa terus hidup,” kata Gerry saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Rabu (8/4).

Gerry mengatakan sistem saraf besar pada tubuh manusia lebih bisa bertahan dalam suhu rendah seperti itu. Adapun soal dampaknya pada kondisi otak itu adalah perkara lain. Yang jelas, secara biologis manusia bisa lebih bertahan pada suhu rendah.

“Coba bayangkan, Anda berada di ruangan yang sangat sempit dan tak bisa bergerak, ditambah temperaturnya normal? Langsung tewas pasti,” kata Gerry. Dia mengibaratkan penyusupan di ruang roda bagaikan manusia dipaksa masuk ke dalam koper, sesak.

Meski begitu, daya tahan manusia tetap ditentukan pada lamanya penerbangan. Jika jaraknya tidak terlalu jauh, Gerry menganggap orang itu berarti sangat beruntung karena bisa bertahan, khususnya jarak Mario yang ‘hanya’ dari Pekanbaru-Jakarta.

“Suhu rendah itu ibaratnya memperlama kematian saja,” ujar dia.

Menurut Sri Aryani selaku Ketua kelompok medis Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan, ketinggian pesawat sekitar 25 sampai 30 ribu kaki akan menyebabkan tekanan okisgen menipis. Sementara itu, tekanan barometriknya akan semakin tinggi.

Hal tersebut, katanya, juga terjadi di dalam tubuh di mana volume dalam tubuh meningkat.

Baca juga:  2015, Penerbangan Langsung ke Moskow Bisa Direalisasikan

“Sesuai dengan hukum Boyle. Dampaknya biasanya ada pendarahan di telinga karena ketinggian yang ekstrim,” kata dia menjelaskan.

Gerry menambahkan, yang membuat orang bisa sampai terhuyung bahkan pingsan saat keluar dari ruang roda yang sangat dingin adalah karena tubuh tidak bisa langsung menyesuaikan suhu rendah ke suhu normal. Di saat itu, harusnya si penyusup bisa langsung dipulihkan dan diperiksa kondisi badannya yang terancam mengalami kerusakan.

Kasus penyusup bernama Mario yang terjadi pada Selasa petang (7/4) kemarin berlangsung di pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Berdasarkan penyelidikan, Mario diketahui masuk ke roda pesawat bukan dari apron Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau. Dia masuk ke roda pesawat dari ujung landasan, saat pesawat berhenti lima menit di sana.

Sumber

Previous articleIAWW Akan Pantau Penerbangan Indonesia
Next articleAkibat Insiden Penyusupan Penumpang, GM Pekanbaru Dicopot