Katakan “Ya” untuk Traveling

46

Uang, maukah Teman Pejalan memilikinya lebih dari yang dipunya sekarang? Siapa yang tidak mau, ketika berbicara tentang traveling, uang juga menjadi faktor penting. Faktor tersebut juga menjadi alasan bagi seseorang untuk menahan diri tidak melakukannya. Alasan terlahirnya pemikiran “saya terlalu miskin untuk traveling” dan akhir cerita tidak pernah mencobanya sama sekali.

Kepercayaan bahwa melakukan perjalanan wisata itu mahal bisa saja terlahir dari luar diri seseorang. Misalnya karena tradisi keluarga, iklan pariwisata yang sering menampilkan resor-resor bintang lima atau agen-agen travel yang menjual jasa sehingga jalan-jalan kesannya selalu memerlukan uang dalam jumlah banyak.

Ide-ide ini menciptakan hambatan dalam pikiran untuk seringnya bilang “tidak” dibanding kata “ya” pada saat merencanakan liburan.

Memang ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budgeting untuk merencanakan perjalanan. Ada batas mengenai mahal dan murah. Selalu ada situasi seperti kesehatan, masalah visa atau faktor lainnya.

Tidak semua orang juga dapat atau ingin keliling dunia. Tapi apa yang sebenarnya membedakan antara seorang pejalan dan non-pejalan? Keyakinan.

It only takes two to tango; Y and A!! Foto: Vieta Diani

Ya, permasalahan utama yang membuat orang untuk tinggal saja di dalam kotak amannya bukan terletak pada uang, tapi pola pikir. Orang yang pola pikirnya tidak memiliki keyakinan akan selalu mencari alasan untuk tidak melakukan hal yang sebenarnya mereka tahu bahwa itu sebagian cara untuk mensyukuri kehidupannya.

Ini bukan hanya mengenai traveling saja. “Saya kan gak tinggi, gak mungkin jadi pramugari!”, “Tempat gym-nya terlalu jauh, makanya saya gak latihan!”, “Oh satu kue lagi gak bakal ngerusak diet saya kali ya!” dan seterusnya. Jika dari bangun tidur sudah berpikir “Saya tidak bisa melakukan ini”, maka tidak akan pernah.

Baca juga:  Airporters, Ini Aturan Membawa Benda Cair ke Kabin Pesawat

Selanjutnya hanya akan datang seribu alasan lain yang akan memperkuat keyakinan untuk menolak mengapa traveling itu sangat mungkin dilakukan.

Sebaliknya, apa yang membuat seorang pejalan selalu dapat melakukan traveling? Keyakinan kalau mereka bisa. Tidak semua pejalan merupakan orang-orang dengan kelebihan harta, usia muda atau dalam kondisi tubuh yang dikategorikan bugar. Saya dapat jamin, pasti akan selalu ada hambatan.

libursehatcontent

Tapi dengan satu bahan rahasia, yaitu pola pikir, mereka akan selalu menemukan cara untuk membuat perjalanannya terjadi. Jika traveling adalah memang impian, gantilah ketidakyakinan yang membuat diri jauh dari target itu dengan kalimat “Ya, saya yakin bisa traveling!” dan mulailah cari cara. Tidak peduli seberapa kecil, tapi membuka jalan besar menuju ke arah perjalanan yang dicita-citakan.

Setiap kata “ya” akan saling membangun pondasi keyakinan untuk bisa traveling. Jika setelah mengganti pola pikir dan masih melihat uang sebagai rintangan nomor satu, coba cek kembali pengeluaran sehari-hari.

Berapa banyak yang dihemat jika berjalan kaki atau naik kendaraan umum ke kantor atau kampus dibanding bawa kendaraan pribadi? Bagaimana jika tidak perlu ada acara ngopi sore di Starbucks? Bagaimana jika memasak sendiri dibanding jajan di luar? Bagaimana jika menjual kembali barang-barang yang jarang digunakan?

Atau bisa juga dengan cara menambah penghasilan bulanan dengan menyewakan kamar lebih di AirBnb, mengumpulkan frequent flier miles, menguji keberuntungan melalui kuis yang berhadiah liburan gratis atau bisa saja mencari kerja di luar negeri (ya, ini sangat mungkin dilakukan!).

temanpejalan

Setelah memulai kata “ya”, pelan tapi pasti akan tercipta sebuah siklus kebiasaan baru untuk selalu fokus agar perjalanan kita berada dalam jangkauan. Jika telah melakukan traveling, tidak akan ada lagi pemikiran sempit yang beranggapan kalau jalan-jalan itu bikin miskin. Yang dilihat hanyalah peluang.

Baca juga:  Tips jalan-jalan ke luar negeri bagi pemula

Peluang untuk melihat tempat baru, berjumpa teman baru, mendapat pengalaman baru yang justru membuat diri semakin kaya. Jadi, jika ini memang yang diimpikan, yuk bersama-sama katakan “ya!” untuk traveling.

Sumber

Previous articleLangkah Mudah Memotivasi Diri untuk Traveling
Next articleAPC, Pemeriksaan Paspor Tanpa Antre