Jet Lag Bisa Dicegah

68

Sebelum berangkat, pastikan Anda telah mengantisipasi efek penerbangan panjang pada anak-anak yang sering membuat orang dewasa jet lag. Termasuk menjaga agar buah hati Anda tetap fit selama liburan dengan vitamin dan nutrisi yang tepat. Seperti apa persiapan dan antisipasinya? Simak saran dari ahli gizi klinik Juniarta Alidjaja berikut ini.

Traveling ke kota atau negara yang memiliki perbedaan waktu mencolok  bisa memengaruhi kondisi tubuh anak. Perbedaan satu jam, Jakarta – Singapura misalnya, tidak besar efeknya. Tapi, bila lebih dari 3 jam, seperti Jakarta – Melbourne, apalagi sampai lebih dari 10 jam (Jakarta – New York) jelas berpengaruh pada jam biologis anak, yang menyebabkan jet lag.

Jet lag merupakan sekumpulan gejala negatif, seperti mengantuk, lesu, mual, sakit kepala, pola tidur tidak teratur, dehidrasi, hilang nafsu makan  dan otot-otot tubuh kaku, yang memengaruhi orang-orang yang baru saja menempuh perjalanan jarak jauh yang melewati zona waktu berbeda.

Jet lag juga sering kali bertambah buruk oleh aspek imobilitas jangka panjang, yaitu duduk terlalu lama di pesawat, dehidrasi, masalah pencernaan, waktu tidur, dan waktu makan yang tidak teratur. Akibatnya, anak bisa rewel dan tentunya ia (dan Anda) tidak bisa menikmati liburan, ‘kan? Berikut  ini 3 cara mencegah jet lag:

1. Sesuaikan Jadwal Tidur

Pastikan anak cukup tidur pada malam hari sebelum berangkat. Buatlah si kecil tidur 20 menit lebih awal sebelum melakukan perjalanan. Tujuannya untuk perlahan-lahan menyesuaikan jadwal tidurnya ke zona waktu baru.

Bukan hanya tidur pada malam hari, sesuaikan juga jadwal tidur siang berdasarkan lokasi zona waktu yang baru. Pertahankan ritme tidur yang biasanya dijalani anak di rumah. Jika ia terbangun di malam hari, jaga ruangan tetap gelap dan buatlah ia merasa tenang, misalnya dengan mengusap punggungnya.

Baca juga:  Pilot China Harus Bisa Mendarat di Beijing dalam Kabut Tebal

2. Sesuaikan Jadwal Makan

Jadwal makan juga perlu disesuaikan dengan zona waktu baru, karena berpengaruh pada metabolisme anak. Apabila Anda dan keluarga hendak berlibur ke Eropa, artinya  jadwal makannya 6 jam lebih lambat. Ketika di Indonesia kita makan siang, maka di Eropa makan pagi. Perbedaan waktu Indonesia dan Amerika sekitar 11 jam.  Ketika di Indonesia makan malam, di Amerika makan pagi.

Penyesuaian jam makan dengan negara tujuan ini bisa Anda lakukan dengan memundurkan waktu makan di rumah secara perlahan, yaitu 15 menit di hari pertama, 30 menit di hari kedua, dan seterusnya sampai pada waktu yang diinginkan.

Contohnya, waktu Jakarta lebih cepat sekitar 4 jam dari waktu Melbourne, Australia. Bila Anda tiba di Melbourne pukul 1:00 siang, berarti di Jakarta pukul 5:00 malam. Bila si kecil terbiasa makan malam pukul 19.00, Anda bisa mengajaknya makan sekitar pukul 14.45 waktu Melbourne atau pukul 18.45 waktu Jakarta. Penyesuaian pola makan ini disarankan mulai diberlakukan sejak tiga hari sebelum keberangkatan. Bila anak terlihat menolak makan, jangan dipaksa. Berikan dalam porsi kecil tetapi sering. Sebaiknya anak juga cukup minum air putih agar tidak dehidrasi.

3. Tetap aktif
Ajak anak menggerakkan tubuh dengan senam atau jalan-jalan di kabin agar kakinya tidak bengkak akibat terlalu lama duduk.

Sumber: http://www.femina.co.id/diet/nutrisi/jet.lag.bisa.dicegah/003/001/220

Previous articleAturan Traveling Bersama Kekasih
Next articleTerlanjur Jet Lag pada anak? Coba Ini!