Para jemaah berasal dari daerah-daerah di Jawa Timur yang diberangkatkan via Juanda Sidoarjo dan transit di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang telah mengikuti prosesi pelepasan oleh Dirjen Pelayanan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar Ali dan pejabat Kemenag.
Selanjutnya, rombongan diterbangkan ke Riyadh dan akhirnya tiba Madinah dan kini mulai ada jemaah haji khusus di Madinah. Hari ini, Senin (7/8/2017) tengah malam Waktu Arab Saudi atau Selasa (8/8) pagi Waktu Indonesia, 82 calon jemaah haji khusus mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
Dilansir detik.com, jemaah keluar via Terminal Internasional Bandara Madinah. Di sana mereka disambut Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Arsyad Hidayat, dan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah. Dokumen-dokumen calhaj khusus diverifikasi , berkas kedatangan lalu diteken.
Pemimpin rombongan jemaah, Zainal Abidin, mengatakan sesuai ketentuan pemerintah, pihaknya membawa satu dokter, satu pembimbing ibadah, dan 4 petugas pendamping dalam penerbangan hingga pelaksanaan haji. Jemaah akan berada di Madinah selama 10 hari, kemudian bergeser ke Makkah. “Akan tinggal di hotel bintang 5,” ucap Zainal.
Di tempat yang sama, Kadaker Bandara Madinah, Arsyad Hidayat, meminta pihak travel memegang komitmen. Praktek harus sesuai dengan janji. Travel harus kooperatif terhadap PPIH karena jika ada masalah, keimigrasian misalnya, pemerintah yang akan turun.
“Kami ada call centre, WA centre. Saya minta pemimpin rombongan berkomunikasi dengan PPIH agar jemaah terlayani dan terlindungi,” tegas Arsyad. Kuota haji khusus tahun ini berjumlah 17 ribu orang. Sementara haji reguler mencapai 204 ribu orang.