JAKARTA, KOMPAS.com — Ilham Habibie, Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan industri pesawat terbang, menuturkan bahwa saat ini pesawat R-80 masih dalam tahap desain. Selama proses desain tersebut, pihak RAI dibantu enam maskapai yang tergabung dalamairlines working group. Mereka memberikan masukan untuk penyempurnaan R-80.
“Semuanya maskapai Indonesia. Selain NAM Air, ada Citilink, Wings Air, KalstarAsia, Sky Aviation, dan Merpati,” kata Ilham ditemui di sela-sela dialog bisnis Uni Eropa-Indonesia ke-4 di Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Ilham mengatakan, desain R-80 juga akan memperhitungkan masukan-masukan dari keenam maskapai tersebut.
Sebagaimana diketahui, di antara keenamnya, baru NAM Air yang sudah menandatangani kontrak pengadaan 100 pesawat narrow body itu. “Mereka belum ada yang ambil. Memang sangat luar biasa NAM Air, saat ini sudah ambil keputusan. Dia sudah minta harganya juga, padahal kami masih desain,” ungkap Ilham.
Anak sulung mantan Presiden RI, BJ Habibie, ini berharap desain awal R-80 bisa rampung pada April 2014. Setelah itu, dia melanjutkan, barulah RAI akan membuat desain rinci bersamaan dengan prototipe.
Diperkirakan, prototipe R-80 selesai pada 2016. “Mudah-mudahan kita akan lihat penerbangan perdananya pada 2016. Setelah itu kita lakukan sertifikasi kelayakan udara,” tuturnya.
Seusai penerbangan perdana, R-80 masih harus melalui proses sertifikasi kelayakan udara yang memakan waktu selama 2 tahun. Jika tak ada aral melintang, maka RAI akan menyerahkan R-80 secara perdana kepada pemesan pada 2018. “Tapi itu pun bisa berubah dari rencana awal. Tapi sejauh ini belum ada perubahan dari rencana awal,” katanya.