Merdeka.com – Tahun 2015 dimulainya ASEAN Economic Community (AEC) atau biasa disebut pasar bebas di negara ASEAN. Untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN, pemerintah menyiapkan lima bandara untuk dijadikan bandara internasional.
Ke lima bandara tersebut yakni Kuala Namo (Medan), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Ngurah Rai (Bali), Juanda (Surabaya) dan Makassar. Kelima bandara tersebut terus diperbaiki untuk dijadikan bandara bertaraf internasional.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PerhubunganBambang S Ervan mengatakan persiapan tersebut dengan membangun terminal 3 Soekarno-Hatta, Terminal 2 Juanda dan penambahan kapasitas bandara udara di Makassar yang diharapkan selesai 2015.
“Kita sudah siap, di Medan Bandara Kolonia sudah dipindah ke Kuala Namo, di Bali sudah dioperasikan yang internasional tinggal domestiknya saja. Terminal tiga Soekarno Hatta diharapkan selesai 2015, terminal dua Juanda juga begitu, terus di Makassar dibangun untuk penambahan kapasitas,” jelas Bambang kepada merdeka.com, Sabtu (4/1).
Sementara itu, Dirut PT Angkasa Pura I, Tommy Soetomo mengaku pemerintah merencanakan lima bandara yakni Jakarta, Medan, Makassar, Bali, Surabaya untuk menghadapi AEC Tahun 2015. Namun, dia mengaku idealnya dari seluruh bandara penerbangan untuk AEC 2015 adalah Jakarta.
“Misal dari Belanda datang ke Singapura langsung bisa ke Manado. Harusnya idealnya Jakarta tapi kan Jakarta sudah penuh ya,” ucap Tommy.
Untuk diketahui, sektor jasa bakal menjadi prioritas pada pasar bebas Asia Tenggara atau ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Sumbangan sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi cukup besar. Buktinya, pada 2011 sektor ini memberikan kontribusi 50,31 persen dari total PDB ASEAN.
Untuk kontribusi ekspor jasa ASEAN mencapai 12 persen dari total PDB ASEAN 2011. Total perdagangan jasa intra ASEAN mencapai USD 598 miliar, lebih kecil dibanding perdagangan jasa extra ASEAN yang mencapai USD 1,79 triliun. Sedangkan, investasi jasa di ASEAN pada tahun yang sama mencapai USD 12,2 juta dari total investasi.
“Saat ini mulai dilakukan pembahasan enhancement of AFAS menjadi ASEAN trade ini service agreement,” ujar Direktur Perundingan Perdagangan Jasa Direktorat Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Sondang Anggraini dalam seminar standarisasi bidang perdagangan, di Aryaduta Hotel, Jakarta, Jumat (13/12).
Sektor jasa yang bakal menjadi primadona antara lain jasa logistik, E-ASEAN yakni computer dan related service dan jasa komunikasi. Selain itu, sektor pariwisata melalui agen travel, hotel, restoran, pemandu wisata, dan lainnya. Terakhir jasa kesehatan yang mencakup jasa rumah sakit, perawat dan lainnya.
Sondang mengaku, penyerapan tenaga kerja terbesar di sektor jasa Indonesia masih di bidang pertanian. Namun Indonesia memiliki unggulan jasa di sektor pariwisata, komunikasi dan kontruksi.
“Hampir semua komponen jasa mencatat defisit kecuali jasa perjalanan, jasa komunikasi dan jasa pemerintah. Jasa konstruksi pada 2011 mulai menunjukkan surplus,” jelasnya.
Indonesia dan beberapa negara ASEAN lain berkomitmen memprioritaskan peningkatan jasa kesehatan. Selama ini, jasa keperawatan untuk perawat asing profesional hanya diizinkan sebagai pelatih atau konsultan dan tidak dapat memberikan jasa keperawatan langsung kepada pasien.
Sumber: http://www.merdeka.com