Manajer Operasi dan Teknik Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) Adhi Utomo membantah kabar bandara itu tertutup untuk pendaratan Lion Air dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Penundaan terbang pesawat Lion Air sejak Rabu, 18 Februari 2015, tidak berdampak pada layanan Bandara untuk semua maskapai penerbangan.
“Tidak ada masalah. BIL tetap terbuka. Ya, kalau sudah lewat jam operasinya tengah malam memang ditutup,” kata Adhi kepada Tempo, Jumat, 20 Februari 2015.
Sebuah stasiun televisi memberitakan bahwa para penumpang Lion Air terpaksa mendarat di Bali karena BIL ditutup. Namun “operasi BIL berjalan normal. Tidak ada masalah melayani Lion Air dan maskapai yang lain,” ujarnya.
Dalam sehari, BIL melayani pergerakan 40 pesawat mendarat dan 40 pesawat terbang. BIL pernah ditutup selama 40 jam lebih pada 3-5 Februari 2015. Penutupan BIL dilakukan lantaran pesawat ATR 72-600 PK-GAG milik Garuda penerbangan GA 7040 rute Denpasar-Lombok tergelincir di landas pacu 13, sekitar 15 meter selatan shoulder dan 1 kilometer sebelum taxi way A. Pesawat mengalami patah roda depan sebelah kanan serta gear dan as roda kanan. Namun BIL kembali beroperasi sejak Kamis sore, 5 Februari 2015.
Kacaunya jadwal penerbangan pesawat Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, juga tidak berdampak pada penerbangan di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Namun penerbangan pesawat Lion Air pada Jumat, 20 Februari 2015, sempat tertunda. “Delay terjadi pagi tadi karena cuaca buruk. Namun hanya sekitar 20 menit,” kata Manajer Lion Air Bandara El Tari Kupang Erik Eduardus kepada Tempo.
Menurut dia, hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah NTT menjadi penyebab delay, termasuk sejumlah penerbangan lain seperti Wings Air. “Jadi delay hari ini bukan karena kacaunya penerbangan dari Jakarta.”