Sekitar 90 orang sopir taksi di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, dibekali dengan pengetahuan pariwisata oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Semarang. Giarsito Sapto, Kepala Bidang Pengembangan Industri Wisata menyatakan bahwa para sopir taksi ialah ujung tombak wisata Kota Semarang. Karena itu, perlu ada peningkatan SDM pariwisata seiring dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Semarang.
Para sopir taksi ini diberi pelatihan tentang berbagai tempat wisata yang ada di kota. Mereka nantinya akan harus bisa menjual Semarang kepada para wisatawan, tidak hanya wisatawan domestik, namun juga wisatawan mancanegara. Selain ilmu wisata, mereka juga akan diberi pelatihan Bahasa Inggris sehingga akan memudahkan mereka untuk berbicara dengan turis asing. Para sopir yang dilatih berasal dari perusahaan taksi Bluebird, Kosti, Pandu, dan Atlas.