Tangerang: Pengalihan pintu M1 bandara Soekarno Hatta dan pengenalan rute baru parimeter Selatan-Utara patut diwaspadai. Sebab kedua rute tersebut rawan tindak kejahatan.
“Parimeter utara selatan, di sana biasa ada pembegalan (penyamun), rawan,” terang tokoh masyarakat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) H Sarmili Ari R kepada Metrotvnews.com, Jumat (27/12).
Sarmili pernah menyampaikan usulan agar Angkasa Pura memerhatikan kebutuhan masyarakat dan pengguna jasa rute. Terutama, karyawan yang bekerja di area bandara. Menurutnya, infrastuktur jalan serta keamanan di rute Utara-Selatan dirasa belum layak.
“Lampu penerangan dilengkapi, keamanan, atau ada patroli satu jam sekali di parimeter selatan dan utara. Sebelum nanti dibuat pos keamanan, bila perlu warga dilibatkan sebagai keamanan,” katanya.
Dia mendukung program Angkasa Pura untuk memeberlakukan rute baru ke Bandara Soekarno-Hatta. Namun, ia meminta jaminan keamanan untuk masyarakat dan pekerja bandara.
“Jalan Suryadarma (jalan yang berada di depan gerbang pintu M1) yang ramai aja masih banyak perampokan, apalagi kalau jalan parimeter Utara-Selatan. Apalagi sisi utara daerah rawan begal,” ungkapnya.
Sudah satu hari berlalu uji coba pengalihan pintu M1 dan pengenalan rute baru bagi pengguna jalan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Menurut pantauan Metrotvnews.com, pengalihan rute mengakibatkan kemacetan panjang di Jalan Suryadharma khususnya pada sore hari.
Pengguna jalan memilih menunggu dan mengantri agar dapat memasuki area jalan Bandara dari pintu M1, untuk mendapatkan akses jalan yang lebih mudah serta cepat.
Pengalihan pintu M1 Bandara Soekarno Hatta dan pengenalan rute, berlangsung pada pagi hari jam 09.00 hingga 11.00 WIB dan sore hari yakni 14.00-16.00 WIB.