Pulau Biawak, Wisata Alam Tersembunyi di Indramayu

362

Indramayu lebih dikenal sebagai salah satu kota kecil di jalur Pantai utara (Pantura) yang biasa ramai dilalui pengendara saat musim Lebaran. Namun, masih banyak traveler yang belum mengetahui jika Indramayu memiliki surga tersembunyi.

Surga tersebut terletak di sebelah utara semenanjung Indramayu, 40 km dari pantai utara, yang bernama Pulau Biawak. Ya, seperti namanya, pulau tak berpenghuni ini dipenuhi oleh ratusan Biawak.

Dibutuhkan waktu sekira empat hingga enam jam untuk menuju pulau Biawak. Berangkat dari Karangsong, Indramayu. Untuk menuju ke pulau biawak kita dapat menggunakan kapal milik nelayan atau dengan speedboat milik pemerintah daerah setempat yang sudah tersedia di dermaga Karangsong. Jika menggunakan perahu cepat jarak tempuh hanya sekira 2 jam.

Pulau seluas 120 hektare itu juga terdapat hutan mangrove yang sangat luas yang juga menjadi tempat tinggal biawak. Untuk menuju ke sana dapat menggunakan transportasi kereta api jurusan Cirebon dan berhenti di stasiun Indramayu. Atau bisa juga dengan bus antar provinsi jurusan Cirebon, Jawa Barat. waktu tempuh dengan kereta api sekira dua jam.

Mendekati pulau yang awalnay diberi nama pulau Rakit itu kita akan disambut dengan menara mercusuar berusia 142 tahun. Mercusuar yang dirancang oleh Z.M Willem III. Ketika menginjakkan kaki di pantai pulau Biawak, pengunjung sudah dapat langsung melihat kehidupan biawak di pulau tersebut yang lalu lalang disekitar mercusuar.

Nah untuk urusan kehidupan bawah lautnya, biota laut di pulau Biawak tak kalah cantik dengan Kepulauan Seribu. Bermacam-macam ikan hidup di perairan Pulau Biawak, antara lain nemo (parrot fish), butterfly fish, kerapu, kakap merah, tenggiri, barakuda besar, dan banyak jenis ikan lainnya.

Baca juga:  10 Tujuan Paling Romantis di Dunia Setelah Paris

April hingga Juni adalah waktu yang tepat untuk bertandang ke pulau seluas 120 hektar ini. Pasalnya, arus laut di bulan tersebut tidak terlalu kencang. Memasuki bulan Juli, ombaknya akan sangat tinggi dan berangin kencang. Sedangkan mulai Desember hingga Maret sering terjadi hujan deras dan gelombang tinggi.

Pulau Biawak masih memiliki banyak kekurangan bagi para wisatawan, salah satunya minimnya fasilitas yang ada. Namun untuk traveler yang menyukai tantangan dan alam yang masih asri, Pulau Biawak menjadi destinasi wajib dikunjungi di tahun 2016 ini.

 

Supported by Blibur.com

Previous articleGelar Pesta Bujang di Pesawat, Ryanair Mendarat Darurat
Next articleEmirates Pegang Rekor Terbang Terjauh di Dunia
Tim Airport.id
Kami hadirkan beragam informasi dunia penerbangan dan pariwisata