Pipa Air Bandara Cengkareng Pecah dan Tiang Panggung Jokowi

44

Pengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, membantah kabar bahwa pipa induk saluran air di Terminal 1 Bandara pecah akibat pendirian panggung untuk kunjungan Presiden Joko Widodo pada 18 Maret 2015.

“Enggak ada kaitannya dengan panggung,” kata juru bicara PT Angkasa Pura II, Achmad Syahir, kemarin. Hal itu terjadi, ujar dia, karena tiang panggung tidak ditanam dalam atau tidak menyentuh pipa air yang berada di kedalaman hingga 2 meter di bawah permukaan tanah.

Syahir juga membantah bahwa penyebab pecahnya pipa adalah pemasangan paku bumi atau tiang pancang proyek kereta bandara. Menurut dia, pihak Angkasa Pura II sudah membuat analisis awal dan fakta pendukung di lapangan. Sampai saat ini, sudah 108 dari 163 tiang pancang yang terpasang. “Jarak yang paling dekat dengan pipa air 10 meter,” katanya.

Memang ada dugaan pipa air yang pecah akibat pembangunan panggung untuk menyambut Jokowi. Seorang pekerja bangunan di lokasi proyek pembangunan Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta berinisial K mengatakan hal tersebut. “Pas panggungnya sedang didirikan, air menyembur dari dalam tanah setinggi dua meter,” kata dia kepada Tempo di lokasi proyek kemarin.

Menurut K, insiden itu terjadi pada Jumat, 13 Februari, pukul 18.30 WIB. Saat air menyembur deras dari dalam tanah, para pekerja panik dan berhamburan. Panggung setinggi 50 sentimeter dan panjang 6 meter itu ikut tersiram air dari pipa air yang bocor. Dampak selanjutnya, pasokan air bersih ke toilet bandara sempat tersendat.

Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, panggung yang masih berbentuk susunan kerangka besi itu masih berdiri di tengah lokasi pembangunan stasiun kereta api bandara. Genangan air masih terlihat di bawah panggung.

Baca juga:  AirAsia Terbaik di Bandara Adisucipto

Direktur Operasional dan Tehnik PT Angkasa Pura II, Djoko Murjatmodjo, mengatakan ada dua kemungkinan penyebab pecahnya pipa. Pertama, dampak dari pembangunan di kawasan bandara. Kedua, faktor usia pipa yang sudah uzur. “Wajar saja usia pipa sama dengan sejak bandara ini dibangun tahun 1985,” katanya.

“Dua hal itulah yang menjadi bahan investigasi kami dalam mencari penyebab pecahnya pipa air,” kata Djoko. Pihak bandara memastikan akan melakukan investigasi penyebab pecahnya pipa meski belum ada target kapan akan selesai.

Djoko mengatakan saat ini pembangunan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta sedang padat, meliputi pembangunan Stasiun Kereta Bandara, pengembangan Terminal Penumpang, dan Terminal 3 Ultimate. “Untuk memastikan pembangunan itu tidak merusak jaringan utilitas bawah tanah, kami akan kembali meneliti pemetaan jaringan utilitas yang ada di masterplane bandara,” katanya.

 

Sumber

 

 

Previous articleHarta Karun di Chuuk Lagoon
Next articleLapan Uji Coba Empat Pesawat Terbang Tanpa Awak