Liburan ke Bali Lebih Murah Lewat Jalur Darat

215

Bali bisa dibilang sebagai destinasi wisata paling tersohor di Indonesia. Ada banyak cara menuju ke sana, tapi Anda bisa memilih jalur darat kalau mau mengeluarkan kocek yang lebih irit. Begini rinciannya!

Hai sobat traveler, ngomongin bali pasti sudah tidak asing lagi di telinga kalian. Pulau yang terletak di bagian timur Jawa ini menjadi salah satu aset bagi zona pariwisata Indonesia.

Ya, kita patut bersyukur mempunyai sektor pariwisata yang sangat indah ini, tentunya dengan menjaga dan merawatnya agar tetap terjaga keindahannya.

Ngomong-ngomong, di Bali terkesan kita bakal mengeluarkan kocek yang cukup banyak untuk mengunjungi pulau ini, namun sebenarnya budget memang sangatlah penting saat kita travelling. Semakin kita mempunyai budget yang tinggi, semakin lebih puas untuk menjelajahnya.

Tapi sebagai traveler, dengan budget tidak terlalu banyak, tapi kepuasan kita hampir sama dengan yang berbudget tinggi.

Nah, di sini saya bakal menceritakan pengalaman travelling saat pergi ke Bali menjelang libur semester dan ketiga teman, Rio, Aji, dan Yudha. Merencanakan untuk melakukan liburan, setelah mengakses berbagai informasi. Akhirnya kita memutuskan pergi ke Bali.

Niat awal memang kita mau naik pesawat, tapi berhubung budget yang kita punya tidak terlalu banyak, akhirnya kita memutuskan untuk menggunakan jalur darat. Walau saya sendiri pernah ke sana mengunakan jalur darat, tapi jangan lupa untuk update informasi tempat yang kita kunjungi, karena kita tidak tahu informasi-informasi baru.

Tepat pada tanggal 4 februari 2013 Pukul 14.30 WIB, kita berangkat menggunakan kereta api jurusan Jakarta–lempuyangan dari stasiun Pasar Senen dengan harga tiket kereta Rp 37.000. Sampai di Lempuyangan sekitar jam 05:30. Istirahat sejenak melihat pemandangan Kota Yogyakarta. Walau hanya di Stasiun Lempuyangan, sudah menjadi moment yang berbeda di pagi hari.

Saya ingatkan untuk yang melakukan perjalanan transit, di usahakan membeli tiket keretanya bersamaan saat membeli tiket kereta, untuk mengantisipasi kehabisan tiket. Tapi jika kalian khawatir kereta terlambat, kalian bisa mengunakan kereta api jurusan Jakarta-Pasar Gubeng, Surabaya.

Kereta dari lempuyangan berangkat sekitar pukul 06.50, harga tiketnya Rp 35.000. Perjalanan dari Lempuyangan ke Banyuwangi membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 13 jam, untuk itu siapkan berbagai cemilan atau berinteraksi dengan orang sekitar agar perjalanan tidak membosankan.

Untuk yang hobi update di hp, diusahakan untuk membawa batere cadangan atau mematikan hp dan dinyalakan saat dibutuhkan. Karena kereta ekonomi yang saya naiki tidak menyediakan charger, karena bagaimana pun hp sangat penting untuk berkomunikasi.

Tapi menurut informasi yang didapat, kereta ekonomi ac menyediakan charger bagi penumpangnya. Jadi mungkin kalian bisa bernafas lega, bisa charger gratis. Tapi ingat, selalu waspada dengan barang-barang Anda.

Sampai banyuwangi sekitar pukul 21.15, kita berjalan menuju Pelabuhan Ketapang. Letak stasiun ke pelabuhan tidak terlalu jauh, sekitar 20 meter. Di sini kalian bisa beristirahat sebentar, banyak warung makan di pinggir jalan menuju pelabuhan.

Sekitar pukul 23.30 saya berangkat menuju Bali. Buat yang mau naik bus ke Bali, kali bisa naik dari luar Pelabuhan Ketapang, biasanya banyak kondektur  bus yang menawari kita tujuan ke Terminal Ubung. usahakan kalian bertanya apakah bus berhenti di Terminal Ubung, harga naik bus Rp 50.000.

Tapi ada bus yang  ke Terminal Ubung, tapi diturunkan ke terminal baru yang saya lupa nama terminalnya. Setelah itu naik angkot Rp 10.000 ke Terminal Ubung. Sesampai di Ubung, saya memutuskan untuk naik taksi. Setelah bernego-nego dengan bapak sopir taksi, akhirnya mengeluarkan kata kesepakatan deal, Rp 55.000 ke Legian, Kuta.

Pukul 05:20 kita tiba di Legian, Bali. Gokil, ternyata Bali kalau pagi buta gini sepi aja, saya kira masih ramai. Berhubung saya pernah kesini sebelumnya dan punya kenalan, dia salah satu penjaga hotel di daerah Jl Popies.

Jadi sebelumnya saya sudah janjian dan sewa kamar. Setelah ketemu penjaga hotel yang sudah menjadi teman akrab saya ini, dia sudah nyiapin 2 kamar buat saya dan teman saya. Tapi akhirnya cuma pakai 1 kamar saja, plus extra bed.

Nah buat sobat traveler, memperbanyaklah relasi atau teman di setiap tempat travelling Anda. Karena itu sangat penting dan menguntungkan buat Anda.

Hari petama di sini saya manfaatkan untuk istrahat seharian, dan sorenya keliling-keliling disekitar Legian dan menuju Pantai Kuta menjelang sore harinya. Gokil man yang namanya Pantai Kuta itu, walau seramai apapun tetap saja kalau menjelang sore keren banget.

Hari kedua di bali yang pasti disini udah prepare tempat mana saja yang harus dikunjungi. Berhubung tempat hotel yang ditempati ada tempat penyewaan motornya, jadi saya tidak perlu repot-repot mencari penyewaan motor, dan untungnya lagi dikasih free sama penjaga hotelnya buat memakai motornya. Buat kalian referensi, harga penyewaan disini Rp 50.000/Hari.

Tujuan kali ini saya menuju GWK. Buat Anda yang bingung soal rute jalan menuju tempat yang dikunjungi, mungkin bisa minta peta yang biasanya disediakan oleh pihak hotel buat para turis lokal maupun interlokal.

Kalau peta juga belum membuat Anda yakin dan takut kesasar, kalian bisa coba mengunakan aplikasi gps yang sudah tersedia di hp android maupun iOS. Yang tidak punya hp bisa melanglang buana dan bertanya-tanya kepada penduduk sekitar. Mungkin itu lebih menyenangkan dan tidak usah khawatir tersasar. Karena jalan-jalan di Bali sudah banyak petujuk arah. So, berpetualanglah kawan dan nikmatilah.

Setelah puas foto-foto di GWK, saya melanjutkan perjalanan ke Dreamland. Usahakan perjalanan Anda satu arah, agar lebih mudah akses ke tempat tujuannya dan tidak memakan waktu. Pantai Dreamland mempunya kesan tersendiri bagi para pengunjungnya. Biasanya di sini banyak orang yang bermain surfing, karena ombak di sini juga bagus untuk main surfing.

Menjelang sore yang pastinya sangat indah kalau kita melihat sunset ya Uluwatu. Objek wisata yang cukup akrab ditelinga para pelancong ini, begitu sangat indah.

Tak hanya pura yang terletak disebuah tebing-tebing di sini. Biasa ada tradisi tari kecak setiap pukul 17:00. Buat para fotographer, tari kecak di sini menjadi moment yang patut untuk diabadikan. Untuk yang ingin menyaksikan tari kecak, di sini kalian bisa merogoh kocek Rp 70.000.

Buat pengunjung harap berhati-hati, karena monyet-monyet di sini liar. Diusahakan simpan benda-benda yang mencolok seperti kacamata dan kalung, karena monyet di sini sering mengambil benda-benda tersebut. Tapi yang pasti monyet-monyet di sini tidak menganggu.

Hari ke 3, berhubung malamnya kita tidur pagi, jadi rencana perjalanan hari kedua tidak semuanya teralisasi. Ini sangat penting bagi kalian, usahakan bangun pagi supaya perjalanan Anda sesuai apa yang diinginkan. Tapi di hari ke 2 kita pergi ke Tanah Lot.

Perjalan ke Tanah Lot lumayan jauh, jadi rencana kita ke Bedugul tidak jadi karena sudah hampir sore, jadi kita hanya menuju Tanah Lot saja. Dan untuk hari 3-4, saya memutuskan untuk pindah hotel. Karena strategi saya, walau kita merasakan hotel murah, kita harus mencoba juga hotel mahal. Ya, setidaknya ada kolam renang dan ber-AC. Akhirnya dapat hotel yang sesuai, ada kolam renang, ac, dll dengan harga Rp 850.000/2 hari.

Di hari ketiga ini kita memutuskan berbelanja ke pasar seni. Pasar seni disini jaraknya cukup jauh, untuk itu saya sarankan Anda jalan pagi. Di hari ke empat saya gunakan untuk istirahat dan ajojing di Bali. Malamnya Bali itu benar-benar keren. Buat kalian yang hobi keluar malam, kalian bisa datang ke Jalan Popies, disini banyak tempat-tempat hangout yang sangat mengasyikan.

Tepat hari terakhir di Bali. Sebenarnya belum puas-puas banget, tapi mungkin next trip bakal kesini lagi. Untuk ke Bali dan Jakarta, saya masih tetap menggunakan jalur darat.

Karena kereta Banyuwangi itu berangkat pukul 07.00, jadi saya memutuskan untuk naik travel bus ke Surabaya Gubeng dengan harga Rp 150.000. Setelah sampai Surabaya sekitar jam 08.00, kita istrahat sejenak di stasiun. Karena kereta yang kita naiki berangkat jam 1 siang, jadi kita berkeliling di sekitar Stasiun Gubeng.

Naik kereta Gubeng-Pasar Senen dengan harga Rp 38.000. Buat kalian pecinta kuliner, di dekat Stasiun Gubeng ada warung makan soto khas Surabaya yang sangat enak, kalian harus coba. Harga yang terjangkau tapi memanjakan lidah Anda.

Kesimpulan dari cerita saya kali ini, dengan duit Rp 160.000 Anda sudah bisa sampai Bali loh. Tak disangka dengan rincian tiket kereta Jakarta-Lempuyangan Rp 37.000, Lempunyangan-Banyuwangi Rp 35.000, Bus Terminal Rp 50.000, Angkot terminal Ubung Rp 10.000, Taxi ke Legian Rp 55.000, bagi 4 orang.

Oke sobat traveller, semoga cerita saya kali ini sedikit bermanfaat buat kalian. Tetap hargai waktu dan travelling. Saya berterima kasih buat teman saya, Rio, Aji, dan Yudha, yang sudah memeriahkan travelling kali ini.

Sumber: http://travel.detik.com/read/2014/05/01/100000/2444940/1025/liburan-ke-bali-lebih-murah-lewat-jalur-darat

Previous articleTraveler ABG Keren, Keliling Dunia Setir Pesawat Sendiri
Next articleIni Aplikasi Melacak Pacar yang Sedang Traveling