Pemerintah Kabupaten Boyolali menawarkan keindahan panorama pegunungan di objek wisata Selo yang terletak antara lereng Gunung Merapi dan Merbabu, Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Boyolali Neneng Dewi S. di Boyolali, Selasa, mengatakan kondisi fasilitas umum di objek wisata Selo sebelumnya, mengalami rusak akibat erupsi Gunung Merapi 2010.
Ia mengatakan secara bertahap objek wisata tersebut, kini mulai berbenah diri, memperbaiki sebagai tempat tujuan wisata jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB), di Boyolali.
Neneng menjelaskan pascaerupsi Merapi, pemerintah terus melakukan renovasi sejumlah bangunan yang rusak, seperti joglo 1 yang terdapat gedung Merapi Theater, New Selo di Desa Lencoh, dan pembangunan jembatan gantung di lereng Merapi di sejumlah titik sebagai jalur evakuasi warga.
Di objek wisata Selo juga ada dua desa wisata, yakni Samiran dan Lencoh yang terletak pada ketinggian 1.600 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut dan suhu udaranya rata-rata 17 hingga 20 derajat celsius. Daerah wisata itu, terletak sekitar 25 kilometer ke arah barat Kota Boyolali.
Desa tersebut merupakan kawasan wisata yang menawarkan suasana pedesaan dikombinasi dengan panorama Gunung Merapi dan Merbabu.
“Bahkan, wisatawan ingin merasakan suasana alam pedesaan yang masih alami khas daerah pegunungan Merapi dan Merbabu dapat bermalam di daerah tersebut karena sudah ada sebanyak 59 homestay,” katanya.
Pengunjung objek wisata Selo dapat menikmati pemandangan indah di area pendakian gunung, tersedia fasilitas outbound, seperti flying fox, team work, dan fun game, serta New Selo yang merupakan Pos Pengamatan Gunung Berapi.
Di desa-desa di lereng Merapi terdapat kesenian tradisional yang bisa dinikmati oleh wisatawan, antara lain Reog Ponorogo, Ketoprak, Topeng Ireng, Jatilan, Tari Kuda Lumping Turonggo Seto, Tari Prajuritan, serta tradisi kearifan lokal upacara Sedekah Gunung Merapi yang digelar satu tahun sekali.
Selain itu, wisatawan dapat mengunjungi agrowisata dengan cara memetik sendiri aneka jenis sayur, seperti loncang, wortel, bunga kol, brokoli, sawi, labu, dan selada merah di kebun-kebun sayur milik penduduk yang mayoritas bekerja sebagai petani.
Objek wisata Selo juga menyediakan wisata kuliner khas daerah tersebut, seperti jadah bakar yang dipadukan tempe/tahu bacem.
“Wisatawan jangan lupa mengabadikan dengan foto-foto di jembatan gantung Desa Jrakah Selo dengan latar belakang pemandangan puncak Gunung Merapi yang indah,” katanya.
Wisatawan dapat menikmati kunjungan mereka dengan melihat Merapi Theater di Joglo 1 dengan membayar Rp2.500 per orang. Wisatawan dapat menikmati film tentang Gunung Merapi, yang salah satu gunung paling aktif di dunia itu, dan seni budaya yang dilestarikan masyarakat setempat hingga sekarang.