Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berhasil meraih gelar “The 3rd World Best Airport 2016” untuk kategori bandara dengan 15-25 juta penumpang per tahun.
Penilaian tersebut berdasarkan hasil survei Airport Service Quality (ASQ). ASQ merupakan satu-satunya program benchmarking global yang mengukur tingkat kepuasan penumpang di bandara yang dilakukan oleh Airport Council International (ACI).
Sejak tahun 2012, Bandara I Gusti Ngurah Rai memang telah bekerjasama dengan organisasi kebandar udaraan terkemuka di dunia yang berbasis di Montreal, Kanada tersebut.
Selain dengan ACI, pengukuran kepuasan pelanggan juga dilakukan oleh Indonesia National Air Carriers Association (INACA), sebuah asosiasi perusahaan penerbangan nasional Indonesia yang didirikan oleh para pengusaha perusahaan penerbangan.
Prestasi yang telah diraih oleh Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai ini menjadikan tolak ukur dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa bandar udara.
Tidak ingin puas dengan pencapaian tersebut, manajemen PT. Angkasa Pura I (Persero) kini menggandeng perusahaan riset lainnya, Skytrax.
Skytrax adalah perusahaan konsultan asal Inggris yang melakukan riset mengenai maskapai penerbangan dan pengelola bandara. Kerjasama ini dimulai pada tahun 2017 dan salah satu bandara yang akan dinilai adalah Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
Pelaksanaan audit Skytrax yang dimulai dari tanggal 5 – 6 Mei 2017 ini antara lain mengukur aspek-aspek dari fasilitas dan pelayanan di bandara.
Sedikitnya ada 51 indikator kerja, diantaranya akses bandara, check-in, security screening, fasilitas belanja dan restoran, toilet, parkir serta fasilitas internet.
Karena audit airport dari Skytrax untuk pertama kalinya dilakukan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, mekanisme audit yang dilakukan oleh tim auditor berupa observasi langsung ke terminal internasional dan domestik sebelum melakukan survei kepada penumpang berupa pengisian form penilaian yang bersifat online.
“Kami berharap hasil dari oberservasi yang dilakukan oleh tim auditor, kedepannya dapat lebih memacu kami dalam meningkatkan layanan kepada pengguna jasa bandar udara. Karena ini adalah bandara internasional, tentunya barometer penilaiannya harus bertaraf internasional juga,” ujar Yanus Suprayogi General Manager Bandara Udara I Gusti Ngurah Rai, Jumat (5/5).