TOKYO — Pengguna jasa udara di Jepang, terutama bagi umat muslim akan merasakan kenyaman lebih ketika sampai di bandara-bandara di Jepang.
Jepang bertekad akan memberikan pelayanan yang lebih nyaman kepada penumpang muslim. Hal ini selaras dengan pertumbuhan yang cukup tinggi penumpang muslim di Jepang. Apalagi, sejak bulan Juli lalu, Jepang memberikan kelonggaran pembuatan visa bagi warga negara Malaysia, Indonesia, dan beberapa negara lainnya untuk masuk ke negara matahari terbit itu.
Hal ini diprediksi akan meningkatkan penumpang muslim. Total, ada 28 ribu orang dari Indonesia dan Malaysia pada bulan Oktober yang berkunjung ke Jepang. Angka ini naik 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala proyek di Pusat Promosi ASEAN Perdagangan, Investasi dan Pariwisata di Tokyo, Ken Fujita, mengatakan bandara di Jepang telah mulai upaya sungguh-sungguh untuk bisa lebih ramah kepada umat Islam. Misalnya, di bandara internasional Narita. Pihak bandara akan memperluas ruangan untuk shalat dan menyediakan makanan halal agar lebih memfasilitasi umat Islam.
Pada awal Desember lalu, pejabat bandara Narita sudah memberikan ‘tanda’ baru di terminal satu dan dua sebagai ruangan shalat. Setiap ruangan shalat sudha dilengkapi dengan karpet dan penunjuk arah kiblat.
Dulu, ruangan yang kini digunakan sebagai ruang shalat ini disebut ‘silent room‘. Ruangan ini dapat digunakan untuk shalat namun tak ada tanda yang menunjukkan ruangan tersebut bisa dipakai beerdoa. Dulu, muslim yang tiba di Narita akan shalat di lantai di sekitar bagunan terminal karena tidak mengetahui keberadaan ruangan khusus untuk shalat.
Petugas hubungan masyarakat bandara Narita mengatakan operator bandara di sekitar Tokyo harus lebih memfasilitasi ruang ibadah bagi muslim. Selain itu perlu pula disediakan fasilitas pendukung yang ramah kepada mereka. “Kami akan berusaha membuat bandara yang bersabahat bagi imat Islam dan orang-lain lain yang akan mengunjungi Jepang untuk Olimpiade,” ujar pejabat itu seperti dikutip asia.nikkei.com.
Pihaknya sudah mengambil langkah yang diperlukan untuk membuat bandara yang ramah terhadap muslim. Contohnya, pada Januari mendatang, pihak bandara akan segera membuat ruang wudhu sehingga umat Islam makin mudah melakukan solat. Pada musim panas berikutnya, akan pula disediakan dua kamar khusus untuk shalat di tempat-tempat yang lebih mudah dijangkau penumpang.