Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, menjawab usulan parlemen agar nama bandara Singapura diubah menjadi menjadi Bandara Lee Kuan Yew untuk menghormati sang bapak bangsa yang meninggal dunia pada 23 Maret.
Usulan lain adalah menamai gedung dan bangunan penting dan lembaga-lembaga di Singapura dengan nama Lee Kuan Yew, serta mencetak wajahnya di mata uang negeri itu.
Lee Hsien Loong, yang juga merupakan anak tertua Lee Kuan Yew, menyerukan agar diskusi mengenai hal ini dihentikan dulu.
“Semua itu adalah ide yang baik. Namun kita tak bisa tergesa-gesa mengambil keputusan, khususnya karena almarhum baru saja wafat,” kata Perdana Menteri Lee.
“Kita harus membiarkan waktu berlalu, memperhitungkan ide-ide itu dengan hati-hati dan membuat keputusan dengan tenang dan penuh perhitungan sehingga bisa melewati ujian zaman.”
Sejak ia wafat, anggota parlemen ramai menyuarakan tuntutan publik untuk memberi penghormatan kepada Lee Kuan Yew.
Sebuah petisi di website change.org yang meminta penamaan bandara dengan nama Lee Kuan Yew telah mendulang 12.500 tanda tangan.
Namun perdana menteri Singapura beranggapan terlalu cepat untuk memutuskan hal itu.