Solo traveling atau traveling sendirian sedang menjadi tren bagi kebanyakan anak muda. Berpergian ke tempat-tempat yang seru dan eksplorasi sendiri dirasa bukan lagi halangan. Masalahnya, kebanyakan para anak muda merasa tidak sah kalau pergi jalan-jalan tapi tidak berfoto untuk di update ke sosial media. Untuk itulah biasanya salah satu aktivitas wajib ketika pergi jalan-jalan adalah berfoto. Selain sebagai dokumentasi, mendapatkan potret diri ketika berkunjung ke suatu tempat bisa membuat mood kita jadi lebih positif dan bahagia lho. Tapi, gimana ya caranya agar bisa mendapatkan foto yang keren ketika traveling sendirian?
1. Tongsis (tongkat narsis/selfie stick)
Mungkin adalah cara yang paling mudah dan praktis. Dengan menggunakan tongsis, kamu juga bisa langsung mengatur dan memperkirakan hasil fotonya. Tongsis mungkin kurang lengkap jika tidak ditambahkan dengan fitur lensa kamera tambahan untuk handphone kamu. Sekarang banyak dijual lensa tambahan seperti wide lens yang membuat cakupan foto lebih lebar sehingga pemandangan dapat tertangkap dengan lebih luas.
2. Timer + Tripod
Cara ini merupakan cara yang paling umum dilakukan para solo traveler. Karena cara ini cukup praktis. Kamu tinggal letakkan kamera pada tripod dan mengatur timer atau hitung mundur. Kamu pun bisa menyiapkan pose dan berlari ke tempat dengan latar belakang yang keren. Nah, kamu hanya perlu memerhatikan tempat diletakkannya tripod agar foto yang diambil tidak blur atau miring. Perhatikan juga keamanan dan orang-orang di sekitar. Jangan sampai ketika kamu sibuk bergaya, kameramu malah dibawa kabur orang lain ya.
3. Burst mode
Capek bolak-balik untuk melihat hasil foto? Kamu bisa kok mengakalinya. Caranya adalah dengan burst mode. Banyak smartphone sekarang yang udah dilengkapi dengan burst mode. Fitur ini akan menangkap gambar sepersekian detik dalam jumlah banyak untuk nantinya kamu pilih momen foto mana yang terbaik. Jadi kamu bisa bebas bergaya berkali-kali, nantinya kamu bisa pilih mana yang paling bagus di antara semuanya. Cara ini paling mantap untuk memotret momen ketika melompat.
4. Slow motion
Setelah dilihat-lihat lagi, ternyata sudah menggunakan burst mode hasilnya masih nggak memuaskan. Nah, kamu bisa atur kameramu untuk mengambil momen dengan gerakan perlahan atau slow motion. Dari video slow motion tersebut, kamu bisa memotong bagian yang kamu anggap paling bagus gambarnya untuk dijadikan foto dengan cara screenshot. Kamu bisa meminta tolong pemandu wisata atau menggunakan tripod.
5. Video
Jangan hanya memotret, kamu juga wajib merekam sebagai video untuk dokumentasi kamu selama jalan-jalan. Biasanya video memuat kualitas gambar yang nggak kalah dengan foto. Hampir sama dengan cara sebelumnya, kamu bisa merekam dengan bantuan tongsis dan kemudian memotong bagian yang kamu anggap terbaik dengan cara screenshot. Terutama kalau kegiatan traveling kamu yang sulit untuk dipotret seperti menyelam atau paralayang.
6. Selfie
Sudah tidak bisa dipungkiri, kalau kamu malas mengatur tripod atau memasang tongsis, dan ingin cepat mengambil momen kamu bisa selfie. Selain cepat dan nggak repot, kamu juga tidak perlu khawatir mengenai hasilnya karena ketika selfie kamu pun bisa langsung mengatur efek foto yang akan digunakan. Kamu juga bisa ajak orang lokal di tempat wisata untuk foto bareng atau wefie sebagai kenang-kenangan.
7. Minta tolong orang lain
Kalau kamu udah putus asa dengan hasil foto jepretan sendiri, mintalah seseorang untuk memotretmu. Sebaiknya, minta tolong kepada sesama traveler. Biasanya, karena ‘bernasib’ sama, mereka akan dengan senang hati memotretmu. Kalau nggak ada traveler lain, kamu bisa minta tolong petugas keamanan atau petugas tempat wisata. Kamu juga bisa meminta bantuan orang lokal yang lagi bersama keluarganya untuk meminimalisir kameramu dicopet. Jangan lupa tawarkan untuk gantian memotret mereka ya.