Mengapa Penerbangan ke Empat Kota Favorit Untuk Wisata Imlek Ini Masih Sepi?

85

Tren arus penumpang yang berangkat dari Bandar Udara Soekarno-Hatta cenderung menurun menjelang Imlek. Hal ini dikarenakan bulan Februari merupakan masa sesi rendah bagi industri penerbangan domestik.

Manajer Humas dan Protokol PT Angkasa Pura II Yudis Tiawan di Jakarta, Rabu (4/2), mengatakan, Februari merupakan sesi rendah (low season) bagi industri penerbangan, dan beberapa maskapai menurunkan frekuensi penerbangannya karena minimnya jumlah penumpang.

”Jumlah penumpang Imlek tahun 2015 diperkirakan tidak jauh dari angka tahun lalu, mungkin bisa turun atau naik dua persen,” kata Yudis di Gedung 601 Angkasa Pura II, Tangerang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penumpang yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, pada Februari 2014, yaitu 313.315 orang. Pada Februari 2014, jumlah tersebut mengalami koreksi atau penurunan jumlah, karena pada Februari 2013 sempat terjadi peningkatan 324.140 atau 9,1 persen dibandingkan Februari 2012 sebanyak 294.395 orang.

Faktor lain yaitu dengan terbatasnya rute maskapai penerbangan ke destinasi wisata unggulan di Indonesia, juga menjadi pemicu turunnya kunjungan. Hal tersebut telah menyebabkan jumlah penumpang yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta cenderung menurun dari tahun ke tahun.

Sementara itu, penjualan tiket penerbangan tujuan kota yang banyak dituju saat Imlek, antara lain Batam, Pangkal Pinang, Manado, dan Makassar, belum menunjukkan peningkatan. Petugas tiket biro perjalanan PT Wisata Anugerah, Anna, mengatakan, penjualan tiket pesawat pada musim libur Imlek tahun ini menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu.

”Pada tahun 2014, tiket pesawat untuk daerah tujuan Imlek sudah banyak yang terjual sebulan sebelum Imlek, sekitar 21 tiket. Namun, pada tahun 2015, sampai setengah bulan sebelum Imlek saja baru terjual sembilan tiket, semuanya penerbangan domestik,” ujar Anna.

Baca juga:  Sebuah pesawat Cessna 208B Grand Caravan (SP-WAW) yang dioperasikan oleh Skydive...

Anna menjelaskan, salah satu penyebab penurunan ini adalah jarak waktu libur Imlek yang tidak lebih dari dua bulan dengan libur Natal 2014 dan Tahun Baru 2015.

Sementara itu, menjelang Imlek, keuntungan pedagang dari penjualan pernak-pernik, seperti kertas angpau, hiasan shio, dan lampion, meningkat mencapai 50 persen.

Sejumlah pedagang pernak- pernak Imlek di Pasar Glodok, Jakarta Barat, mengaku mendapat berkah dari perayaan Imlek. Penjualan mereka, sejak dua hari lalu, terus meningkat. ”Yang paling banyak laku angpau, lampion, dan hiasan dinding,” kata Wawan, pedagang. (B03/B04)

 

Sumber

Previous articleTips Saat ke Kelenteng
Next articleBagi Para Pilot, Inilah Rute-Rute Penerbangan Tersibuk di Dunia. Berhati-hatilah!