Wamena – Kota-kota besar di Indonesia boleh berlomba punya bandara paling modern. Tapi siapa sangka, di daerah pedalaman kondisinya bisa berbanding terbalik. Bandara Wamena di Papua misalnya, bisa dibilang ‘ajaib’.
Meski letaknya di pedalaman Papua, bukan berarti Kota Wamena minim wisatawan. Tiap tahun, turis asing berbondong-bondong menyambangi kota yang dikelilingi Pegunungan Jayawijaya ini demi menonton Festival Lembah Baliem.
Tapi tak sedikit turis yang kaget begitu tiba di Bandara Wamena. Bandara ini merupakan satu-satunya akses transportasi menuju kota tersebut, tak ada jalur darat apalagi laut. Tak seperti di kota-kota besar, Bandara Wamena tampak ala kadarnya bahkan tidak terfasilitasi dengan baik.
Itulah yang dilihat oleh detikTravel saat berkunjung ke Wamena beberapa waktu lalu. Anda hanya akan melihat bangunan seperti rumah. Beratap seng, berdinding kawat dan kayu, beralaskan tanah. Alih-alih pendingin udara, kipas angin pun tak tersedia di ruang tunggunya.
Beruntung Wamena punya hawa sejuk, meski matahari bersinar terik. Ventilasi udara berasal dari kawat yang menggantikan jendela. Secara detil, Bandara Wamena berbentuk huruf L. Tempat check in tak sampai 10 meter panjangnya. Di sebelah bandara, ada kantor polisi yang tak kalah sepi.
Pesawat yang parkir di Bandara Wamena pun bukanlah tipe Boeing yang besar, apalagi Airbus. Bandara ini hanya bisa ditempuh dengan pesawat bertipe perintis dan pesawat Hercules. Untuk naik pesawat tersebut, biasanya penumpang dikenakan tarif penerbangan sekitar Rp 400-600 ribu dari Jayapura.
Karena pesawat yang mendarat berbadan kecil, traveler pun harus menimbang barang bawaan dan diri sendiri. Ya, Anda dan barang bawaan akan ditimbang secara bersamaan. Setelah itu, tak ada pemeriksaan lebih lanjut terkait isi tas Anda. Alat pemindai sebelum masuk ke ruang tunggu pun tidak berfungsi, hanya sebagai pajangan.
Penerbangan sangat bergantung kondisi cuaca. Kalau cuaca buruk, jangan berharap bisa terbang dari dan ke Wamena. Jangan kaget juga kalau tiba-tiba ada penumpang yang membawa babi, atau yang hanya mengenakan koteka. Bandara Wamena memang ajaib, maka nikmati saja ya!