Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dan Kementerian Perdagangan telah merampungkan kerja sama Indonesia dengan Rusia. Indonesia memang telah memiliki kesepakatan dengan Rusia untuk membeli 11 unit pesawat tempur Sukhoi SU-35 dengan sistem imbal beli. Total nilai pengadaan 11 unit Sukhoi SU-35 tersebut mencapai US$1,14 miliar, lengkap dengan hanggar dan persenjataannya.
Disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Indonesia akan menjadi negara kedua setelah Rusia yang menggunakan pesawat tempur multiperan Sukhoi Su-35.
Selain dengan Amerika Serikat, Ryamizard juga menyebut tidak akan ada masalah dalam hubungan Indonesia dan China usai pembelian pesawat Sukhoi tersebut.
“Tidak ada embargo. Makanya kita dengan semua orang baik-baik, saya dengan Amerika itu baik-baik, dengan China juga tidak ada masalah. Jangan cari-cari musuhlah,” ucap Ryamizard.
Menurut Ryamizard Ryacudu salah satu kelebihan pesawat tersebut adalah SU – 35 bisa mengendus kehadiran musuh dari jarak ratusan kilometer. Teknologi yang dimiliki SU-35 juga mampu mengunci sejumlah sasaran sekaligus dalam satu waktu.
SU – 35 memiliki panjang 21, 9 meter, dengan lebar 15, 3 meter. Pesawat yang dilengkapi dengan sepassang mesin Saturn izdeliye (Product) 117S (AL-41F1S) turbofan itu, mampu melesat hingga dua kali kecepatan suara hingga 2.400 kilometer per jam.
Jika Indonesia membeli sebelas unit Sukhoi SU – 35, maka Indonesia adalah negara kedua yang membeli pesawat tersebut dari Russia, setelah sebelumnya Tiongkok pada 2015 lalu membeli 24 unit Sukhoi SU – 35, dengan nilai transaksi sebesa 2 miliar dollar AS.