Baterai Lithium Berisiko Terbakar di Pesawat

45

Juni tahun lalu, polisi di Bandara Internasional San Diego melihat tas penumpang berasap di atas karusel.

Di dalam tas itu, sebuah baterai ion lithium ternyata bersentuhan dengan sebuah obeng dan kedua benda itu meleleh.

Pada September 2012, seorang pramugari dan dua penumpang mengalami luka bakar akibat sebuah ponsel dan baterai cadangan yang kepanasan saat penerbangan.

Pada April 2012, sebuah baterai lithium di dalam pemurni udara pribadi milik seseorang terbakar di ketinggian 28.000 kaki.

Administrasi Penerbangan Federal AS mengatakan “seorang pramugari menceritakan adanya letupan api dari peralatan elektronik penumpang di saat yang sama kapten merasakan benturan kecil.”

Baterai itu terbakar di lorong pesawat hingga seorang pramugari memadamkannya dengan handuk basah dan merendamnya dalam air.

Dan semua itu terjadi hanya di pesawat Amerika.

‘Risiko signifikan’

Perkiraan awal mengatakan bahwa sebuah pesawat kecil yang membawa 100 penumpang bisa memiliki 500 baterai lithium di kabin jika anda menghitung semua jam, laptop dan kamera hingga komputer tablet.

Kini regulator keamanan Inggris, Civil Aviation Authority (CAA) mengatakan kepada Richard Westcott dari BBC bahwa semakin banyaknya orang yang membawa baterai lithium ke atas pesawat meningkatkan risiko kebakaran.

Bagaimana menghindari baterai meledak:
– Simpan baterai di tempat yang terjangkau oleh anda seperti tas tangan, bukan di bagasi
– Plester tempat anda menyimpan baterai cadangan atau bungkus dalam tas plastik
– Jauhkan dari obyek yang terbuat dari logam
– Jangan membeli baterai di tempat sembarangan

Mudah meledak

Baterai lithium tampak aman, tapi mereka bisa meledak jika kepanasan. Banyak maskapai kini melatih staf mereka bagaimana memadamkan baterai lithium yang terbakar. CAA bukan satu-satunya yang khawatir dengan baterai lithium. Awal tahun ini badan aeronautika Kerajaan Inggris merilis laporan tentang risiko baterai yang dibeli dari “pasar abu-abu” seperti toko online.

Di akhir laporannya, mereka menyimpulkan bahwa “risiko insiden atau kecelakaan terkait api di masa depan meningkat akibat penggunaan baterai lithium dan risiko-risiko lainnya.”

Terbakarnya baterai lithium di pesawat sangat jarang terjadi, ketika anda berpikir bahwa miliaran baterai lithium terbang dengan pesawat setiap tahunnya.

Tapi satu kebakaran saja sudah terlalu banyak. Tanyakan pada pilot dimana saja di seluruh dunia dan mereka akan mengatakan bahwa asap dan api adalah ketakutan terbesar mereka.

Semua orang harus berhati-hati menyimpan atau membeli baterai lithium, terutama ketika anda hendak bepergian dengan pesawat terbang.

Previous articlePesawat Nirawak Buatan Indonesia Bisa Tempuh 200 Km
Next articlePM Malaysia: Dengan Sedih Saya Umumkan MH370 Jatuh di Laut