Bandara Internasional Kertajati Jawa Barat akan beroperasi Februari 2018. Saat ini proses pembangunan bandara tersebut sudah mencapai 40 persen. Di awal operasi nanti, bandara ini akan melayani 14 rute penerbangan.
Langkah cepat dan taktis dilakukan PT Angkasa Pura II (Persero). Harapan agar akses udara dari dan ke destinasi wisata di Jawa Barat, untuk meng-cover Majalengka, Kuningan, Cirebon, Indramayu, sampai Subang pun mulai terbuka.
Selasa, 12/09/17 PT Angkasa Pura II sudah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) pembelian saham di PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Ini adalah langkah strategis untuk percepatan bandara yang akan memperkuat akses di destinasi wisata Jawa Barat.
Penandatanganan MoU itu dilakukan oleh Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dan perwakilan pemilik saham PT BIJB, Gurbernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta Direktur Utama PT Jasa Sarana Mulyadi. MoU juga ditandatangani Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra dan Direktur Utama PT Danareksa Investment Prihatmo Hari Mulyanto.
“Seberapa besar porsi saham AP II di PT BIJB akan kami rumuskan berdasarkan proses due diligence. Yang jelas, pembelian saham di PT BIJB oleh AP II tidak akan membuat porsi saham Pemprov Jabar dan PT Jasa Sarana berkurang karena yang dibeli adalah saham portepel,” jelas Awaluddin.
Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Virda Dimas Ekaputra juga mengatakan, konstruksi Bandara Kertajati diperkirakan selesai November 2017. Setelah dilakukan berbagai kesiapan maka pada Februari 2018 bandara andalan Jawa Barat tersebut beroperasi.
“Kalau untuk kontruksi November selesai. Pengoperasiannya nanti Februari,” kata Virda.
Untuk rute penerbangan internasional, bandara ini akan melayani penerbangan ke Arab Saudi untuk umroh dan haji, Singapura, Kuala Lumpur, Malaysia dan Bangkok, Thailand. Sedangkan domestik di antaranya, Medan, Bali, dan Surabaya.
Saat ini maskapai penerbangan yang sudah berkomitmen akan membuka rute penerbangan di Bandara Kertajati adalah Citilink, Qatar Airlines, Sriwijaya. Dalam waktu dekat Garuda Indonesia dan Air Asia juga akan ikut berpartisipasi.