Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat sepanjang 2013 menjadi pintu masuk utama wisatawan mancanegara dengan kenaikan jumlah kunjungan tertinggi.
Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, pada Senin 3 Februari 2014, mengatakan secara kumulatif, sepanjang tahun lalu jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia mencapai 8,80 juta kunjungan, atau naik 9,42 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kenaikan jumlah kunjungan terjadi di sebagian besar pintu masuk utama dengan persentase kenaikan tertinggi di pintu masuk Bandara Internasional Lombok yang naik 137,08 persen, diikuti Bandara Adi Sucipto (Yogyakarta) naik 45,98 persen, dan Minangkabau, Sumatera Barat naik 34,69 persen,” ujar Suryamin seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, jumlah kunjungan turis asing mengalami penurunan pada enam pintu masuk dengan penurunan tertinggi di Bandara Adi Sumarmo, Jawa Tengah yang turun 17,93 persen, dan terendah di Pelabuhan Tanjung Priuk, DKI Jakarta yang turun 1,42 persen.
Dia memaparkan di antara 19 pintu utama, jumlah kunjungan turis asing ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai masih menjadi yang terbanyak. Pada Desember 2013, jumlah kunjungan naik 10,28 persen dibanding bulan yang sama tahun 2012, yakni dari 264.400 kunjungan menjadi 293.000 kunjungan.
Menurut survei terhadap turis asing yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun lalu menyimpulkan, bahwa rata-rata lama tinggal turis asing di Indonesia pada tahun lalu turun 0,05 persen dibanding tahun sebelumnya yakni dari 7,70 hari menjadi 7,65 hari.
Namun, penurunan lama tinggal tersebut tidak berdampak pada rata-rata pengeluaran turis asing per kunjungan yang naik 0,74 persen, dari US$1.133,81 menjadi US$1.142,24.
Begitu juga dengan rata-rata pengeluaran turis asing per hari yang naik sebesar 1,42 persen yakni dari US$147,22 pada 2012 menjadi US$149,31 pada 2013.
Adapun seiring dengan peningkatan jumlah kunjungan dan pengeluaran turis asing per kunjungan, penerimaan devisa pariwisata pada tahun lalu diperkirakan mencapai US$10,1 miliar atau naik 10,99 persen jika dibanding penerimaan devisa pada tahun sebelumnya yang sebesar US$9,1 miliar.
Lebih lanjut dia menuturkan tingkat penghunian kamar hotel berbintang pada Desember 2013 di 23 provinsi di Indonesia mencapai rata-rata 55,91 persen atau naik 0,06 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada Desember 2013, tingkat penghunian kamar hotel tertinggi tercatat di Lampung sebesar 76,20 persen, diikuti Sulawesi Tengah sebesar 71,79 persen, dan Kalimantan Barat sebesar 63,42 persen.
Sedangkan tingkat penghunian kamar hotel terendah terjadi di Kepulauan Bangka Belitung yang tercatat sebesar 42,05 persen.
Dia menambahkan jika dirinci menurut provinsi, rata-rata lama menginap tamu asing di Indonesia tertinggi terjadi di Bali yakni 3,84 hari, diikuti Nusa Tenggara Barat selama 2,49 hari, dan Jambi selama 2,06 hari.
Untuk tamu asing, rata-rata lama menginap tertinggi terjadi di Sulawesi Selatan yakni 3,84 hari, sedangkan rata-rata lama menginap tamu asing terpendek terjadi di Jambi, yakni hanya 1,60 hari. (eh)