Ayo Kita Berwisata Ke Lampung

323

Provinsi Lampung memiliki banyak objek wisata untuk tujuan berlibur wisatawan. Sangat cocok untuk traveling dan touring. Bagi anda warga Lampung atau dari luar Lampung yang akan menghabiskan liburan akhir tahun di Kota Tapis Berseri, kami berikan beberapa referensi tempat-tempat wisata yang mungkin cocok untuk anda kunjungi pada saat merayakan pergantian tahun.

Menara Siger

menara siger

Menara Siger adalah sebuah bangunan enam lantai yang digagas oleh Gubernur Lampung, Sjachroedin Z. P, untuk program kerja tahun 2005-2009. Anshori Djausal, M. T., seorang dosen Fakultas Teknik Universitas Lampung (UNILA) sekaligus arsitek asli Lampunglah yang menjadi perancang Menara Siger.

Bangunan ini terletak di Bukit Gamping, Bakauheni, Lampung Selatan. Fungsinya adalah sebagai landmark Provinsi Lampung, sepertihalnya Newyork dengan Patung Liberty, Jakarta dengan monas, dan Lampung dengan Menara Siger. Selain itu, pembangunan Menara Siger merupakan awal dari pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS), yaitu sebuah jembatan yang akan menjadi media transportasi penyebrangan darat antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Menara Siger dibangun di atas bukit dengan ketinggian 110 meter di atas permukaan laut. Sebagai sebuah landmark Provinsi Lampung, penampilan Menara Siger dirancang dengan beragam hal yang menjadi cirikhas Lampung. Misalnya saja topi berwarna kuning merupakan gambaran dari siger, yaitu mahkota adat wanita Lampung yang berwarna kuning emas. Selain itu, bangunan ini juga dihiasi lukisan corak tapis, kain khas Lampung. Para wisatawan dapat menyaksikan keidahan Selat Sunda dan daerah sekitar Bakauheni dalam ruang khusus di menara ini.

Pantai Pasir Putih

 

 

 

 

Pantai Pasir Putih terletak di Lampung Selatan, tempatnya sangat mudah di temukan karena dilewati oleh jalan trans Sumatra, jarak dari Bandar lampung sekitar ±40Km atau 60 menit dari pusat kota Bandar Lampung.

Baca juga:  A perfect spot for a romantic escapade, don't you agree? This lovely paradise of...

Sarana yang tersedia di lokasi cukup memadai, ada beberapa warung makan, kamar mandi, dan shelter yang cukup luas. Tersedia pula kano yang dapat disewa, sedangkan untuk yang ingin merasakan sensasi ombak di tengah laut tersedia perahu wisata yang dapat disewa. Tarifnya per orang sekitar Rp. 20.000 untuk perjalanan pulang pergi ke Pulau Condong dan melihat taman laut. Jika ingin mengelilingi Pulau Condong, tambah lagi Rp. 5.000. Jika masih ingin menawar silahkan, tarifnya memang tidak resmi dan tidak ada tanda terima apapun.

Satu perahu dapat dimuati oleh sekitar 6 sampai 8 penumpang, belum termasuk awak perahu sebanyak 2 orang. Ingin lebih? Silakan, tapi sebaiknya pertimbangkan keselamatan karena tidak ada pelampung yang tersedia dan tidak ada asuransi.

Tidak perlu waktu lama untuk mencapai Pulau Condong, hanya sekitar 10 menit. Ombaknya juga tidak terlalu besar. Di lepas pantai terlihat beberapa jermal dan di kejauhan terlihat beberapa kapal barang yang sedang sandar di pelabuhan tidak jauh dari daerah Tarahan.

Pantai di Pulau Condong cukup bagus. Pepohonan di sekitar pantai juga cukup rimbun sehingga cukup nyaman untuk berteduh. Ombaknya tenang dan airnya cukup nyaman untuk digunakan berenang

Fasilitas untuk pengunjung sangat minim, malah sebenarnya bisa dikatakan tidak ada. Toko suvenir yang ada di pulau tersebut sudah lama tidak digunakan. Bangunan yang ada juga dalam kondisi tidak terawat, bahkan ada yang sudah hancur tinggal kerangka. Dua buah bangkai speedboat teronggok di pantai. Mungkin karam sewaktu badai dan tidak dapat digunakan kembali, bahkan salah satu kapal masih menyisakan kedua mesin di dalamnya.

Sedikit ke arah barat, ada sebuah terowongan yang menuju ke bagian lain dari pulau. Ternyata pemandangan di bagian ini sangat bagus. Pantainya tidak terlalu luas dan dasarnya berbatu tapi kondisinya sangat bersih dan belum banyak terkena vandalisme.

Baca juga:  Deerjet Punya Boeing Untuk yang Gemar Terbang

Taman Purbakala Pugung Raharjo

Taman ini merupakan salah satu situs bersejarah peninggalan jaman Hindu, Budha, dan Islam yang berupa Punden Berundak, Batu Mayat (Batu Kandang), Altar Batu, Batu Berlubang, Benteng, Dolmen, Arca, dan Prasasti dari dinasti Han, Sung, dan Ming. obyek wisata ini terletak di Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik di Kabupaten Lampung Timur tentunya. Lokasi keberadaan taman purbakala ini pun tidak kalah menarik, karena dikelilingi tanggul bekas peninggalan perang dan juga terdapat berbagai jenis pohon yang membuat suasanya menjadi semakin nyaman.Di sini anda dapat berkeliling dengan berjalan kaki melalui alur jalan setapak yang sengaja dibuat untuk memudahkan pengunjung untuk menjelajahi daerah ini dan melihat berbagai situs prasejarah yang penuh misterius hingga saat ini. Anda juga dapat menikmati air kolam yang sejuk dari sumber mata air yang terdapat di lokasi ini.
Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.Jenis tumbuhan di taman nasional tersebut antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratiasp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).Taman Nasional Way Kambas memiliki 50 jenis mamalia diantaranya badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung diantaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster); berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (9 km dari pintu gerbang Plang Ijo) dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya.
Pusat latihan gajah ini didirikan pada tahun 1985. Sampai saat ini telah berhasil mendidik dan menjinakan gajah sekitar 290 ekor.Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Pusat Latihan Gajah Karangsari. Atraksi gajah. Way Kambas. Untuk kegiatan berkemah.Way Kanan. Penelitian dan penangkaran badak sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti.Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas. Menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), padang rumput dan hutan mangrove.

Baca juga:  Ini Yang Harus Dilakukan Kalau Liburan Saat Hujan, Longsor, dan Banjir
So, Kapan kita ke Lampung ?
Sumber
Previous articleSiapakah Jasad Pria Berdasi Air Asia ?
Next articleLoket Tiket Bandara 6 Bulan Kedepan Akan Dihapus